DANADYAKSA | 33

24.3K 3K 417
                                    

Maaf baru update, tapi ini panjang bangettt. 3,5k kata😎

****

Semua orang berteriak heboh ketika Levi tiba-tiba menghajar Fandi, salah satu orang yang berkomentar jelek tentang Aksa di Instagram. Cowok itu tadinya bercanda santai dengan temannya sebelum Levi berjalan penuh amarah mengampirinya dan membogem wajahnya.

Fandi benar-benar tak bisa melawan pukulan  yang diberikan Levi. Orang-orang di sana pun tak ada yang berniat membantu.

"LO YANG KOMENTAR TENTANG SEPEDANYA AKSA, KAN?" Levi kembali memukul Fandi membabi-buta ketika cowok itu hendak membuka suara.

"ADA MASALAH APA LO SAMA AKSA?! HAH?!" wajah Levi begitu merah. Rahangnya mengeras.

"UDAH NGERASA PALING KAYA SAMPE NGATAIN AKSA KAYA GITU?! IYA?" Levi menarik kerah baju Fandi yang terbaring tak berdaya hingga berdiri dengan kasar. Fandi terbatuk mengeluarkan darah.

"MAU ADU KEKAYAAN BOKAP? AYO! GUE JABANIN!" teriak Levi di depan wajah Fandi. "MAU BOKAP GUE YANG MANA? BAPAK GUE DUA-DUANYA ORANG KAYA! ORANG BESAR!"

"Lev, udah, Lev." Mada berusaha melepas cengkeraman tangan Levi pada kerah baju Fandi. Namun Levi semakin mengeratkan cengkeraman itu yang membuat Fandi kesulitan bernafas.

"Lev, sadar, Lev. Anak orang, lepasin." Mada menggoyangkan pundak Levi yang tak bereaksi apapun selain menatap wajah Fandi  dengan sirat penuh amarah.

"Bar, tolongin, Bar. Temen lo udah hilang akal!" ujar Mada pada Akbar.

Akbar tersenyum miring melihat apa yang dilakukan Levi, mendukung. Tak mempedulikan perkataan Mada yang tengah berusaha keras memisahkan Levi dan Fandi. Bastian baru datang dengan penampilan yang sangat berantakan dan lumayan banyak bercak darah ada di bajunya. Entah habis menghajar anak siapa.

"Levi, istighfar, Lev! Nanti kalo dia kenapa-kenapa terus lo masuk penjara gimana?" ujar Mada panik, masih berusaha menghalangi Levi yang hendak menghajar Fandi kembali.

"Gue nggak takut masuk penjara. Dia yang salah karena komen seenak jidat tentang Aksa. Kalo gue mau dia mati, hari ini dia harus mati."

Fandi tercekat mendengar apa yang diucapkan Levi. Levi seperti sangat serius ketika mengucapkan hal itu. Fandi bersimpuh di depan Levi, memeluk kaki cowok itu memohon.

"A-ampun, Lev..," rintih Fandi. "Gue minta maaf. Gue janji nggak bakal ngulangin lagi."

Fandi bisa merasakan tubuhnya ditendang dari arah samping.

"Punya motif apa lo komen kayak gitu?" Bastian berujar dengan nada yang begitu mengintimidasi. Nafas Fandi rasanya habis ketika harus menghadapi Levi sekaligus Bastian.

"Jawab, dong. Punya motif apa?" tanya Bastian menendang tubuh Fandi sedikit lebih keras.

"Hapus komentar lo, nggak?" Bastian berjongkok menyamai tinggi Fandi, mencengkeram dagu Fandi kuat-kuat.

"I-iya! Iya gue hapus. G-gue bakal hapus. Ampun, Bas." jika Fandi tak malu, mungkin ia sudah menangis sekarang.

Bastian kembali berdiri, berdiri dengan aura penuh kekuasaan. "Siapapun yang komentar jelek tentang Aksa, Hapus! Semuanya! Kalo nggak mau ngehapus, urusan sama gue. Cowok ataupun cewek, kalo macem-macem sama temen gue bakal habis."

Semua yang berada di situ dengan cepat membuka ponsel mereka. Bergegas menghapus komentar tak mengenakkan yang mereka tujukan pada Aksa. Bahkan orang-orang yang tak merasa berkomentar pun mengecek laman instagram berkali-kali, memastikan jika mereka benar-benar tak berkomentar. Memangnya siapa yang mau berurusan dengan Bastian?

DANADYAKSAWhere stories live. Discover now