DANADYAKSA | 14

24.2K 3.1K 162
                                    

KETEMU LAGIII!

KALIAN KOMEN DONG, BIAR KITA ADA INTERAKSI GITU YA GUSTI😭😭😭

***

Pagi-pagi sekali Aksa pergi ke rumah Bah Parman untuk memberi makan ayam-ayam ternak miliknya. Selain usaha kos-kosan, Bah Parman juga memiliki ternak ayam.

Orang yang biasa mengurus hewan ternak milik Bah Parman sedang ijin libur karena sakit. Jadilah Aksa yang menggantikannya.

Ketika ditawari Bah Parman, Aksa juga tidak menolak. Karena ia butuh uang. Sepulang sekolah ia juga harus latihan untuk turnamen badmintonnya.

Aksa masuk ke dalam kandang tempat ayam-ayam itu tinggal untuk memberi mereka sarapan.

"Kurr kurr." Aksa menabur biji-bijian itu yang langsung disambut meriah oleh para ayam.

"Buset, rame bener," ujar Aksa kewalahan.

Setelah pekerjaannya selesai, Aksa beristirahat sebentar. Ia duduk di depan kandang ayam besar itu dengan mengipasi wajahnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Punggungnya terasa pegal. Bajunya pun sudah bau ayam.

"Sudah selesai, Aksa?" tanya Bah Parman yang baru datang.

Aksa segera berdiri. "Udah, Bah. Aksa pamit pulang dulu, ya. Udah siang, takut nanti terlambat."

"Sebentar, ini, makasih udah bantu Abah ngurus anak-anak Abah, ya," ucap Bah Parman memberikan amplop berisi uang kepada Aksa.

Aksa tersenyum gembira. "Makasih banyak, Bah."

"Ini juga, sarapan buat kamu sama adek-adek kamu. Abah tadi beli jadi sekalian," ujar Bah Parman menyerahkan kresek putih berisi tiga bungkus nasi pecel pada Aksa.

Entah dengan apa rasa bahagia Aksa di pagi bisa digambarkan. Tak henti-hentinya ia tersenyum senang.

"Makasih banyak sekali lagi, Bah," balas Aksa menerima kresek berisi nasi bungkus itu.

"Aksa pamit dulu, ya, Bah. Udah siang ini." pamit Aksa menyalimi tangan Bah Parman.

"Iya, belajar yang bener kalo di sekolah," kata Bah Parman.

Aksa mengangguk. "Aksa pulang dulu, Bah!"

Cowok bergelang hitam itu segera berlari menuju rumah dengan menenteng nasi bungkus pemberian Bah Parman.

***

Seperti yang di ucapkan oleh Pak Dimas, latihan di mulai sepulang sekolah. Dan setelah pelajarannya selesai, Aksa segera merapikan buku-bukunya dan keluar.

"SEMANGAT CINTAKUU!" Levi berteriak menyemangati Aksa yang sudah berada di lapangan dengan suara yang keras dan tepuk tangan yang meriah.

Akbar memejamkan mata menahan malu. Tanpa ba bi bu ia langsung membungkam mulut Levi dan menyeretnya untuk pulang dari sekolah.

Di belakang mereka, Mada dan Bastian cekikikan menertawai Levi.

"SEMANGAT SAYANGKUUU!" Bastian berteriak memberi semangat seperti yang dilakukan oleh Levi. Aksa membalas dengan jempol kepada Bastian.

"SEMANGAT CINTAHHH!" teriak Mada ikut-ikutan.

Akbar kembali lagi dan menyeret kedua temannya itu tanpa berkata apapun. Mada dan Bastian menahan tawa. Ingin tertawa tapi kesakitan karena cekikan Akbar.

DANADYAKSAWhere stories live. Discover now