DANADYAKSA | 52

19.1K 2.3K 358
                                    

Ayo komen yang banyak biar nggak sia-sia aku nulis ini🥲

Aku saranin bacanya pas sendirian ya, atau pas malem. Pokoknya suasananya yang sepi. Biar makin cakep

****

Aksa mondar-mandir dengan langkah gelisah. Bastian tadi mengatakan, video pembeli yang melakukan trend prank dengan mencium tangan Aksa, padahal Aksa hanya memberikan kembalian itu meledak di aplikasi toktok hingga tiga juta penonton dalam semalam.

Kemarin malam, memang bagian kasir mengambil cuti karena sakit, jadi Aksa menggantikan. Apesnya, ada pembeli yang melakukan trend murahan seperti itu. Bahkan udia tidak ijin terlebih dahulu jika ingin menguploadnya ke media sosial.

Mana tahu Aksa jika Bastian tidak memberitahu? Aksa saja tidak mempunyai aplikasi tersebut.

"Ini Alsava jelas tau, sih. Like-nya aja banyak gini," ujar Levi membaca komentar-komentar pada video itu.

"Kalo Alsava nggak tau, temennya pasti ngasih tau. Udah jelas ini," sambungnya.

"Mampus lo, Sa. Diungkit-ungkit terus pasti sama cewek lo," sahut Bastian memanas-manasi. "Like-nya tiga ratus ribu woyy, buset. Pasti fyp ke Alsava."

"Kasian gue sama lo, Sa," ucap Mada. Tapi wajahnya ingin tertawa melihat raut muka Aksa yang seperti memikirkan bagaimana jika Alsava melihatnya.

"Pembelinya nggak sopan, nggak ijin dulu," ujar Aksa menahan kesal. "Mau marah pun nggak bisa. Padahal kemarin udah gue tegur tapi dia malah ketawa ketawa. Gue juga nggak tau kalo ada kamera yang videoin."

"Orang-orang kayak gitu nggak mungkin mau ngehapus videonya karena sayang views, tapi udah gue labrak di komentar. Karena komen gue ketimbun, akhirnya gue labrak di instagramnya," ujar Levi bangga. Memakan gorengan di meja yang lengkap dengan es teh lemon kesukaannya. Ia membawa makanan itu dengan sembunyi-sembunyi ke kelas. Kalau sampai ketua kelasnya tahu, pasti dia sudah ditenggelamkannya di rawa-rawa.

"Saran gue mending samperin Alsava. Lihat-lihat situasi dulu, sih. Kalo dia biasa aja, berarti dia nggak tau," ujar Mada. "Iya nggak, Bar?"

"Iya," balas Akbar iya-iya aja.

"Sekali-kali ngerespon yang panjang, kek. Ngomong kagak bayar," ujar Bastian.

"Mau gue gantung di pohon beringin lagi?" ancam Akbar.

Untuk informasi saja, waktu Akbar berbicara akan menggantung Bastian di pohon beringin jika terus mengusulinya, ia benar-benar melakukan itu. Bukan menggantung, tapi mengikat kaki dan tangan temannya itu pada pohon beringin di depan sekolah. Untung ada Mada yang cepat melepaskannya.

"Udah, Sa. Duduk dulu. Nanti kalo istirahat, baru lo samperin." Mada menarik Aksa agar duduk dan tidak mondar-mandir gelisah lagi. Ia menjadi ikutan gelisah karena Aksa terus mondar-mandir.

"Berarti tuh cewek masih se kota dong sama kita?" tanya Bastian. "Labrak langsung aja kalo perlu, Sa. Biar tau rasa."

"Jadi cewek nggak ada harga diri banget," sambung Bastian pedas.

"Mana videonya?" tanya Akbar tiba-tiba.

"Mau lo apain?" tanya Levi curiga.

"Mana?" titah Akbar tak mau dibantah.

Levi memberikan ponselnya yang menampilkan video perempuan tanpa malu tersebut. Apa ia tidak memikirkan jika korban trend nya ini sudah mempunyai pacar? Akbar segera mengirimkan video itu pada ponselnya.

"Tumben lo peduli soal ginian," sahut Mada.

"Gue bantu cari alamatnya," balas Akbar memasukkan ponselnya di dalam saku celana.

DANADYAKSAWhere stories live. Discover now