EMPAT PULUH SEMBILAN

12.9K 1.7K 175
                                    

Apakah update kali ini benar? Iya
Tapi jangan seneng dulu 🍻

*

*

*

*

*

Aku membuka pintu kamar kami. Disini sepi. Tidak terlihat keberadaan Mas Garin. Aku masuk dan menutup pintu. Melihat ke arah pintu kamar mandi, aku yakin dia sedang mandi seperti katanya tadi di ruang kerja. Aku memutuskan untuk membersihkan cangkir bekas tehku di meja balkon. Juga membuang bekas rokok Mas Garin ke dalam tempat sampah. Selagi menunggu Mas Garin selesai mandi, aku memilih untuk mengembalikan cangkir tadi ke kitchen sink, tak lupa aku cuci juga sekalian membuang membuang pikiran buruk setelah kejadian beberapa menit yang lalu di ruang kerjanya.

Sungguh, aku tidak pernah melihat dirinya semarah ini padaku karena ruang kerjanya yang kubersihkan. Aku tahu dia tidak suka sesuatu yang berantakan. Aku cuma berniat membersihkan ruangannya seperti seorang istri. Hanya saja aku tidak tahu kalau Mas Garin membiarkan ruangan seperti itu. Aku nggak tahu itu untuk hari ini saja atau akan berlaku kedepannya. Selesai mencuci cangkirnya, aku naik kembali ke kamar. Mencuci sebuah cangkir ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama ketika pikiranmu sedang melayang kemana-mana. Membuatku kembali memikirkan perbuatanku yang salah di matanya. Aku membuka pintu dan keadaan masih sama, sepi. Butuh berapa lama Mas Garin menyelesaikan mandi malamnya. Ah, benar, dia membutuhkan waktu lama juga untuk mandi. Semoga dia tidak terkena rematik karena mandi malam-malam selama itu. Aku menutup balkon juga gorden kamar kami yang tadi lupa aku tutup. Setelahnya, aku bingung mau mengerjakan apa lagi. Bersih-bersih rumah malam-malam ketika semua orang tidur juga terasa tidak biasa. Bisa saja nanti aku malah membangunkan mereka. Aku butuh beberapa kesibukan kecil agar tidak memikirkannya kembali. Toh, Mas Garin juga sudah meminta maaf padaku, ia mengakui kalau ia sedang emosi. Yah, tujuan terakhirku adalah ranjang.

Memang kamu diharuskan untuk rebahan saja Gina. Pikirkan baik-baik lagi perbuatanmu. Jangan sampai diulangi dan membuat hubungan ini renggang lagi. Kamu sudah cukup berusaha menahan dan memaafkan, kataku pada diri sendiri sambil naik ke atas ranjang.

Bahkan minatku untuk bermain game lagi sudah hilang entah kemana.

Aku membaringkan tubuhku. Menerawang ke langit-langit sambil ditemani suara gemericik air yang terdengar samar-samar karena keheningan di kamar ini. Berpikir aku akan memulai percakapan dengannya seperti apa nanti. Aku harus menunjukkan perilaku yang bagaimana. Apa harus aku menunjukkan wajah memelas penuh penyesalan atau tetap merasa benar. Aish. Semua pikiran itu sekarang menyerbu pikiranku semakin dan semakin banyak. Mereka bertempur ingin menonjol agar bisa kupilih. Apa aku terlalu terbawa suasana karena segala perlakuan baiknya padaku untuk membujukku pulang dan kini aku jadi loyo dan menghiraukan dia yang marah padaku.

Kriettt..

Akh- terkejut. Reflek aku menggerakkan tubuhku untuk memunggungi arah pintu kamar mandi. Aku menutup mata dan menggigit bibirku tidak sengaja karena gugup.

Apa ini Gina?! kenapa malah melengos, sana lihat, bicara sama suami kamu! Serasa sisi lainku menolak tindakanku dan berdemo di dalam sana.

Aku menggeleng, menolak diriku sendiri. Ternyata egoku lebih keras dalam hal mengambil alih pikiranku. Aku tetap pada posisi memunggungi pintu kamar mandi. Aku bisa dengar suara langkahnya karena kamar ini benar-benar hening. Aku juga dengar suara lemari dari walk in closet terbuka dan tertutup kembali. Kemudian berganti dengan suara kemasan deodorant yang dibuka, semprotan parfum hingga gesekan antara handuk dan rambut yang terdengar berurutan. Jejak kakinya terasa dekat. Lemparan sesuatu teras sangat tipis di ranjang ini. Aku yakin, tentu kebiasannya, handuk itu pasti sudah membasahi seprai kamar yang tadi siang baru aku ganti. Ck, kalau tidak sedang gengsi bertatapan denganya sudah aku ceramahi dia. Kasur ini terasa menurun di ujung, apakah Mas Garun duduk atau ia naik dan ikut tidur sekarang denganku. Aku sedikit tersentak sampai menahan napas, tapi tetap berusaha santai.

My Troublesome Husband Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin