Book 1

3.1K 101 25
                                    














Sehun mengamati ruang billiard itu dengan teliti memindai setiap sudut untuk mencari sosok yang sedari tadi dicarinya, dia sudah mengelilingi rumah besar ini dan tak menemukan batang hidung sang kekasih dan sungguh hal ini sangat membuatnya kesal.

"Punya pacar susah banget dicarinya, oh God" Keluh Sehun lalu membanting pintu ruang tersebut.

"Aden nggak ketemu Tuan mudanya?"

"Nggak ada bi, emang tadi dia nggak pamitan mau pergi kemana gitu?"

"Nggak ada aden, tapi aden kan tahu sendiri tuan muda itu suka pergi entah kemana nanti juga tiba-tiba ada dikamarnya"

"Kenapa gue mau sama manusia aneh kayak Chanyeol sih? Awas aja entar kalau tiba-tiba dia jadi tukang kebun dirumah, mau ku potong burungnya biarin, sukanya aneh-aneh sih" Sehun lalu pamit pada bibi tapi sebelum dia kembali masuk kemobilnya dia melihat motor matic warna biru kepunyaan Chanyeol yang terparkir rapi digarasi bersama motor dan mobil yang lain. Pemuda manis itu menyeringai kecil lalu kembali masuk sambil berteriak memanggil bibi, dia punya rencana yang sangat menyenangkan hari ini mumpung sang kekasih tidak ada dirumah dan entah kemana dia punya kesempatan untuk bersenang-senang sendiri.

"Yeeeeeey akhirnya gue bisa naik motor sendiri setelah sekian lama, biarin entar dimarahin, bakal gue kambing hitamin si Chanyeol siapa suruh jadi pacar nggak siap sedia" Sehun sepanjang jalan terus berbicara sendiri membuat orang yang dilewatinya memandangnya dengan agak aneh, tapi Sehun tidak peduli lagipula dia tidak mengenal mereka semua, tadi setelah memaksa pembantu rumah Chanyeol akhirnya dia bisa menemukan kunci motor Chanyeol dan membawanya keluar mengabaikan sang bibi yang melarangnya karena takut dimarahi orang rumah bukan perkara motornya tapi takut kesayangan sang tuan muda kenapa-kenapa.

"Sekarang gue mau kemana nih ya?" Sehun menghentikan motornya sebentar guna mengecek ponselnya dan ternyata ada pesan dari sang kekasih yang menanyakan keberadaannya pasti bibi sudah berhasil menghubungi Chanyeol dan memberitahu tentang dirinya, Sehun mendecih pelan mengabaikan pesan tersebut dengan tidak membalasnya lalu kembali melajukan motor berwarna biru, entahlah dia mau kemana tidak tahu, terserah dia!

Sehun mendengus kesal saat dia terjebak lampu merah, mana ini tengah hari jadi cuaca panas membuat kulit putihnya memerah karena dia tidak memakai topi maupun helm.

"Untuk pengendara scooter biru berplat nomor C 619 A, kenapa anda tidak memakai helm? Taukah anda jika itu melanggar peraturan?" Suara yang tiba-tiba terdengar itu mengagetkan Sehun yang langsung celingak-celinguk mencari asal suara lalu mendengus saat tak menemukannya.

"Hey My Boo" Sehun melonjak kaget saat mendengar suara yang sangat amat dikenalnya itu, itu suara Chanyeol sang kekasih, dimana cowok jangkung itu berada? Kenapa suaranya bisa terdengar dari speaker yang entah dimana letaknya Sehun pun tak tahu.

"Nggak usah masang wajah bingung kayak gitu kamu nggak bakal bisa nemuin aku" Suara itu kembali terdengar membuat Sehun memasang wajah mencibir.

"Kamu tahu bagaimana bahayanya naik motor sendirian ditambah tidak pakai helm? Sayang kamu bisa ditilang dan kalau kamu jatuh gimana?"

Sehun menutupi wajahnya saat orang-orang disekitarnya mulai memperhatikannya, sungguh kenapa dia bisa terjebak dalam peristiwa memalukan seperti ini dan bagaimana bisa sih sang kekasih memergokinya dan lagi pula apa yang dia lakukan dengan menjadi petugas dishub sih, Sehun tahu sih Chanyeol itu suka gabut dan nyeleneh dia pernah tiba-tiba ikut nelayan melaut, dia juga pernah tiba-tiba ikut rapat digedung DPR dan sekarang ini sungguh Sehun tidak habis fikir, Chanyeol itu tidak tahu aturan dan suka seenaknya karena orang tuanya terlalu berkuasa dan terlalu memanjakannya, itu sungguh tidak baik menurut Sehun meski dia juga dimanjakan oleh keluarganya dan keluarga sang kekasih sih.

Kumpulan Cerita PendekKde žijí příběhy. Začni objevovat