Step Father 4

434 58 6
                                    









Chanyeol menopang kepalanya dengan lengannya yang besar, senyum tak luntur dari bibir tebalnya yang menggoda, matanya tak lepas memperhatikan sosok yang meringkuk dalam lingkupan dadanya itu.

"Bermimpi apa? Kenapa tersenyum begitu manis?" Gumam Chanyeol saat melihat senyum manis terbit dibibir sosok yang masih terlelap itu.

"Hey Snowy wake up, ibumu akan tiba sebentar lagi kau tidak ingin dia melihat kalau kita telah berbagi ranjangkan?" Chanyeol mengulurkan tangannya untuk mencubit hidung mancung itu membuat siempunya hidung kehilangan udara dan terengah-engah bernafas dengn mulut kecilnya dan akhirnya mengerjapkan mata sipitnya.

"Sudah bangun?" Tanya Chanyeol lagi sedangkan lawan bicaranya masih mengerjap bingung.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Disini dimana maksudmu? Kau tidak lihat ini kamar siapa?" Mata sipit itu bergulir mengamati ruangan yang ditempatinya lalu matanya terbelalak berbarengan dengan tubuhnya yang mundur menjauh dari pelukan Chanyeol.

"Kenapa aku ada disini? Apa yang kau lakukan padaku?" Tanya Sehun bingung membuat Chanyeol terkekeh gemas melihat wajah polos yang kebingungan itu.

"Menurutmu apa yang bisa kulakukan padamu Oh Sehun?"

"Tidak tahu, aku tidak ingat apapun setelah kau mengajakku menari"

"Kau harus lebih sering minum supaya tidak mabuk hanya dengan 1 teguk wine" Jawab Chanyeol mengulurkan tangannya merapikan rambut Sehun yang menutupi matanya.

"Aku tidak mau minum itu lagi"

"Sehun dengar, kau harus hidup okay? Kau itu makhluk sosial kau tidak bisa menjalani hidup hanya berteman dengan buku saja"

"Tapi itu yang membuatku nyaman"

"Kau harus berani keluar dari zona nyamanmu Sehun, hal yang harus kau ketahui banyak hal didunia ini yang akan membuatmu bahagia, cinta  contohnya"

"Tapi kata Appa cinta itu menyakitkan"

"Mungkin cinta itu jatuh pada tangan orang yang salah, cinta itu rasa yang murni Sehun, dia akan menjadi hal yang sangat menyenangkan jika orang yang menemukannya merawat rasa murni itu dengan baik"

"Apa kau mencintai ibuku?"

"Tidak! Aku sudah pernah menjawabnya dan jawabanku tidak akan pernah berubah, aku tidak mencintai wanita itu" Sehun terdiam mendengar jawaban tegas Chanyeol.

"Semua semakin terasa menakutkan, kalian tidak saling mencintai tapi saling menikah dan kau menyuruhku untuk mengenal dunia luar agar menemukan cinta? Tidak terimakasih" Sehun beranjak dari ranjang lalu keluar dari kamar tersebut dengan sedikit sempoyongan sedangkan Chanyeol hanya mengamati dalam diamnya sebelum pintu kembali dibuka oleh sosok wanita yang dikenal oleh orang lain sebagai pasangannya.

"Apa yang kau bicarakan pada Sehun? Kenapa dia terlihat kebingungan sekali?"

"Dia kebingungan karena kita menikah tapi tidak saling mencintai" Chanyeol mengerakkan jarinya menbentuk tanda kutip saat menyebut kata menikah.

"Kenapa anak itu begitu lugu? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kalau aku sudah pergi meninggalkannya, apa yang akan dia lakukan untuk menghadapi dunia yang penuh dengan kejutan ini"

"Untuk itu kau memintaku untuk mengenalkannya pada dunia? Agar suatu saat nanti dia tersesat? Apa kau tidak berfikir bagaimana kalau aku yang menyesatkannya?"

"Aku percaya kau tidak akan melangkah terlalu jauh untuk hal itu Chanyeol, itu yang membuatku memilihmu diantara yang lain"

"Bagaimana kata dokter?" Chanyeol mengalihkan pembicaraan saat melihat senyum lembut yang ditunjukkan wanita anggun tersebut.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now