Playing With Fire 2

511 58 5
                                    









Chanyeol menurunkan kameranya saat dirasanya sudah mendapatkan hasil yang dia inginkan.

"Chanyeol apa kau ada acara setelah ini?"

"Kalau aku tidak punya acara? Kau akan mengajakku kemana?" Tanya Chanyeol pada model cantik dihadapannya yang telah selesai berpose.

"Mungkin kau bisa mampir ke apartementku sebentar" Tawarnya dengan mengedipkan sebelah matanya membuat Chanyeol menyeringai lebar.

"Oh itu sebuah tawaran yang menggiurkan, tapi aku sedang sedikit sibuk jadi mungkin lain kali saja"

"Oh kau menjadi menyebalkan setelah bergaul dengan penjilat petinggi itu"

"Siapa?" Tanya Chanyeol sambil membereskan segala barangnya, dia bisa mengirimkan hasilnya pada editor nanti saja ada urusan yang lebih mendesak sekarang.

"Tentu saja si culas Oh Sehun itu, melihat sikapnya didepan kamera ingin sekali aku berteriak lepas topengmu sialan kau sangat tidak cocok dengan senyum itu"

"Kenapa kau bisa berbicara seperti itu?" Tanya Chanyeol sambil mengerutkan dahinya heran.

"Oh aku pernah tak sengaja melihatnya marah-marah sendiri, dia bahkan memukuli bantalnya aku kira dia sudah gila saat itu" Jelas sang model itu membuat Chanyeol mengangguk paham.

"Oh aku mengerti"

"Dia tidak seperti yang selama ini didambakan oleh media, dia itu sungguh anak media hanya saja aku kesal kenapa dulu aku tak mengambil videonya"

"Oh sayang lebih baik kau tidak mengusik pasangan singa jika kau tak mau dimakan pejantannya, lagipula itu sama sekali bukan urusanmu sayang jadi lebih baik kau menutup mulut cantikmu itu jika masih ingin berada diposisimu saat ini" Ujar Chanyeol lalu segera beranjak dari sana tanpa berpamitan pada kru yang lain mereka sudah mengerti dengan sikap jelek Chanyeol yang suka seenaknya itu, tapi yang mereka herankan adalah kenapa dia masih mendapatkan pekerjaan dengan sikap buruk itu?.

Chanyeol memasuki restoran private itu dengan sedikit malas tentu saja ini adalah pertemuan yang paling membosankan dan dia pasti akan terjebak disini selama beberapa jam kedepan, Chanyeol amat sangat tidak menyukai situasi ini dia suka dengan segala bentuk kebebasan.

"Waaah reuni keluarga kecil yang bahagia" Ujar Chanyeol dengan suara kerasnya membuat semua pandangan kini mengarah padanya.

"Anak nakal itu, apa yang dilakukannya disini?"

"Oh apa sekarang kehadiranku ditolak? Appa lihatlah sekarang kakek tidak mengakuiku lagi"

"Kau memang tidak pantas diakui" Sahutan sinis itu membuat Chanyeol menyeringai.

"Kenapa anakku harus tidak diakui, dia adalah pewaris utama dari semua kerajaan nenek moyang kita, kakak sepupu!" Chanyeol tersenyum pongah mengejek pada paman jauhnya itu.

"Dia terlalu seenaknya untuk ukuran seorang pewaris"

"Aku membiarkannya bersenang-senang, biarkanlah dia menikmati petualangan hidupnya kalau sudah saatnya dia pasti menjadi sosok pewaris yang pantas, lebih baik kakak sepupu mengurusi putranya sendiri yang hampir membuat nama keluarga besar kita tercoreng karena keserakahan dan mengambil uang rakyat, untung saja kakek memegang kekuasaan tertinggi jadi bisa membereskannya " Lanjut Siwon membuat sang kakak sepupu menggeram lalu segera beranjak dari sana.

"Kau selalu menebarkan permusuhan pada semua orang nak"

"Aku memang menganggap mereka semua musuh, tapi Appa terimakasih karena telah membelaku, aku terharu" Chanyeol mengerang saat  kepalanya dipukul dengan tongkat oleh kakek Park.

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang