SIN 9

508 69 9
                                    



"Apa yang kau lakukan pada Chanyeol, Sehun?" Sehun memainkan kedua tangannya dengan gelisah sambil menatap Seojin yang berdiri menjulang dihadapannya dan menatapnya dengan marah.

"Aku tidak tahu hyung, memang apa yang kulakukan?"

"Lalu kenapa dia menginginkanmu?"

"Dan bagaimana aku bisa tahu apa alasan Chanyeol-ssi menginginkanku?" Sehun menjawab dengan lelah, ini sudah lebih dari 2 minggu sejak Chanyeol menyampaikan keinginannya dan membuat kekacauan didalam internal keluarganya sejak itu pula hidup Sehun tidak lagi tenang, setiap kali ada kesempatan Seojin selalu mencercanya dengan pertanyaan yang sama kenapa Chanyeol bisa menawarkan sesuatu seperti itu, dan apa Sehun harus menjawab karena Chanyeol bilang dia mencintaiku.

Lalu telfonnya sering berdering setiap 10 menit sekali tapi Sehun mengabaikannya karena dia tahu itu pasti telepon dari Jiyeon yang pasti akan mencercanya dengan segala umpatan dan teriakan Sehun tidak ingin terlalu menanggapi.

Seojin sendiri masih belum memberikan jawaban pada Chanyeol dan masih memikirkan apa sebenarnya motif Chanyeol, kenapa bisa memberi tawaran yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

Sehun saat ini ingin sekali menemui Chanyeol dan berteriak keras dihadapannya, bertanya apa yang sebenarnya dia inginkan? Kenapa dia harus melibatkannya sampai sejauh ini?

"Hyung aku akan menjemput Ara" Sehun berpamitan saat dirasanya Seojin kembali mengabaikan keberadaannya dan kembali bergelut dengan fikirannya yang kusut hal yang wajib dia lakukan akhir-akhir ini.

Saat Sehun hendak memasuki mobilnya ponselnya bergetar menandakan kalau ada pesan masuk dan ternyata dari Chanyeol yang mengatakan kalau sang putri sudah bersama lelaki jangkung itu ditempat biasa, Chanyeol memang selalu seenaknya dan Sehun tidak punya pilihan lain selain pergi kesana untuk menjemput Ara dan tentu saja dia akan mendapatkan jawaban tentang semua maksud lelaki tersebut yang seolah ditelan bumi setelah menyebabkan kekacauan luar biasa.

Sehun tersenyum kecil saat mendengar suara tawa renyah milik Ara saat dia baru membuka pintu rumah tersebut, tawa yang belakangan ini jarang dia dengar karena Seojin butuh ketenangan dan memberitahu kepada seluruh penghuni rumah untuk tenang dan tidak terlalu berisik yang membuat Ara tidak bisa mengekspresikan dirinya meski sedang berada dirumah.

"Paman akan kembali ke Jerman dengan nenek buyut lusa" Sehun menghentikan langkahnya saat mendengar suata berat Chanyeol yang  memberitahu Ara tentang kepergiannya.

"Tapi kenapa? Jangan pergi samchun nanti Ara akan rindu, Ara tidak ada yang mengajari berenang jika samchun pulang" Rengek Ara, Sehun kembali melangkahkan kakinya dan melihat Ara tengah memeluk leher Chanyeol dengan erat.

"Tapi samchun harus bekerja, jika tidak kembali maka smachun tidak akan mendapatkan uang"

"Bekerja disini saja samchun, atau bolehkah Ara ikut dengan samchun?" Sehun membulatkan matanya mendengar kalimat yang terlontar dari mulut sang putri.

"Ara ingin ikut dengan samchun? Lalu bagaimana dengan momma? Apa Ara akan meninggalkan momma sendiri?"

"Kita ajak momma juga samchun, dirumah sedang tidak menyenangkan Ara tidak suka berada dirumah dan momma pasti juga tidak suka berada dirumah appa sering memarahi momma, Ara tidak suka appa yang begitu" Tentu saja Sehun semakin kaget mendengar penuturan dari Ara jadi selama ini dia mendengar saat Seojin mengeluarkan suara kerasnya.

"Ara-ya apa Ara menyayangi samchun?" Tanya Chanyeol menangkup wajah kecil Ara yang langsung mengangguk mengiyakan.

"Ara sangat mencintai samchun" Jawab Ara tanpa ragu membuat  Sehun tersenyum kecil mendengarnya dan tentu juga pasti Chanyeol merasakan hal yang sama.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now