2nd (M)

522 77 19
                                    

.
.
.
.
.


Pemandangan dibawah sana membuat Sehun menghela nafasnya pelan, sang ibu mertua tengah menggelar pesta 7 bulanan yang akan diadakan nanti malam.

Dia tidak akan terlibat dalam pesta tersebut meski mereka tengah merayakan kehamilannya karena tentu saja yang diundang Tiffany bukan hanya keluarga besarnya tapi juga kolega keluarga Arkananta yang tidak mengetahui siapa Sehun.

"Sayang" Sehun menoleh cepat saat Chanyeol yang berjalan kearahnya memanggilnya, uuuuch sudah beberapa kali memanggilnya dengan sebutan itu tapi rasanya tetap sama menggetarkan hati dan membuatnya tersipu.

"Kenapa mas?"

"Kamu baik-baik aja? Kalau kamu nggak mau disini, saya bisa anter kamu kerumah pantai aja dulu, entar kamu bisa hubungin temen-temen kamu buat nemenin" Sehun tersenyum kecil saat Chanyeol sampai didepannya, tangannya terulur untuk membantu mengancingkan kemeja Chanyeol yang masih terbuka.

"Nggak apa-apa mas, lagian kenapa juga sih? Udah biasa mah kayak gini doang"

"Maaf ya, saya belum bisa tepatin janji saya buat nyematin nama keluarga saya dibelakang nama kamu, papa sama mama masih kekeh tidak mau didebat"

"Papa sama mama nggak mau nama keluarga yang sudah dijaga dengan begitu baik tiba-tiba tercoreng dengan ini semua, aku maklum kog mas"
Chanyeol meraih leher Sehun dengan lengannya dan memberikan kecupan bertubi-tubi dipipi yang semakin tembam itu.

"Kamu jangan terlalu baik Sehun, nanti bakal banyak orang yang nyakitin kamu, termasuk saya, maaf karena masih terus nyakitin kamu" Gumam Chanyeol pelan dan Sehun menghela nafasnya pelan sudah dia bilang kalau dia akan menerima bagaimanapun keadaannya, dari awal dia masuk kedalam keluarga ini juga dia sudah tahu kalau hanya akan selalu jadi bayangan dan dia menerima itu asal dia bisa bersama Chanyeol dan juga anak mereka.

"Mas Caraka" Pelukan mereka terlepas saat suara Wanda yang baru sampai dari lantai satu menginterupsi kegiatan manis itu.

"Hmmm" Suara dingin itu seperti yang biasa Sehun dengar saat baru menikah dengan Chanyeol, rasanya sudah lama sekali Sehun tidak mendengarnya ternyata nada suara tersebut sudah diperuntukkan orang lain sekarang, benar sekali apa yang dikatakan Suzy dulu kalau roda itu terus berputar ada kalanya diatas dan kadang dibawah juga, dewi keberuntungan sekarang sedang berpihak pada Sehun dan Sehun akan menjaga hal tersebut.

"Disuruh mama cepet turun"

"Iya, duluan aja" Wanda tak membantah segera beranjak dari sana meski wanita bergaun biru dengan perut palsunya itu terlihat jengkel dengan perlakuan Chanyeol tapi dia tidak bisa beradu argumen atau Chanyeol akan semakin menghindarinya.

"Kamu istirahat aja, tidur! Atau lanjutin drama yang kemarin kamu tonton nanti aku suruh bibi buat anterin susu sama buah buat kamu"

"Iya makasih mas" Sehun memejamkan matanya saat Chanyeol mendaratkan bibirnya diatas kening nya dengan begitu lembut.

"Aku turun dulu"

"Hmmmm" Sehun memandang punggung yang semakin menjauh itu lalu menghela nafasnya pelan, melirik kebawah sebentar sebelum masuk kedalam kamarnya.

S

ehun merasakan sesuatu yang aneh di seluruh tubuhnya, dan dia menggeliat, ada gairah menjalar dari bibirnya yang terasa nikmat dilumat seseorang. Dengan lemah Sehun mengerjap setengah tidur dan membuka mata.

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang