Playing With Fire 0

706 71 11
                                    





Chanyeol menggeram saat pelepasannya tiba, dia segera menelusupkan wajahnya pada leher putih yang bersih itu dan sesekali mengecupinya tak berani untuk melumat kulit tersebut dan meningggalkan bekas disana, takut sang pemilik leher indah itu narah tidak apa-apa dia masih punya tempat  lain untuk menandai kulit putih lembut tersebut. Bibirnya ia bawa turun untuk menjangkau tulang selangka dan menggigit disana lalu menghisapnya pelan membuat erangan merdu itu kembali terdengar membuat bibir tebalnya menyeringai puas, suara itu sungguh irama paling merdu yang pernah dia dengar.

"Chanhhh"

"Apa sayang? Again?"

"One more again, setelah itu biarkan aku pulang" Ucapan terakhir lawan mainnya itu membuat Chanyeol hampir mengeluarkan umpatannya lalu dengan sedikit agak kasar mulai menggerakkan pinggulnya lagi membuat makhluk manis dibawahnya kembali mendesah berisik mendapatkan kenikmatan yang diberikan oleh pria berbadan besar itu, kegiatan itu sudah berlangsung lebih dari 2 jam tapi sepertinya memang dua orang tersebut tak berniat mengakhiri meski tenaga mereka sudah sangat terkuras.

"Sebut namaku" Ujar Chanyeol mempercepat temponya membuat sosok yang berada dibawahnya menjerit kewalahan.

"Chahhhh"

"Sebut namaku"

"Chanyeol-ah" Suara itu melengkung tinggi saat sudah mencapai puncaknya begitu pula dengan Chanyeol yang kini menumpahkan benihnya dan menggeram dileher putih tersebut.

"Terimakasih" Ucapan itu menutup sesi percintaan mereka malam ini.












"Sehun-ah" Sehun menoleh pada sosok tampan yang memanggilnya lalu menunduk menghembuskan nafas kesal tapi senyum manis langsung terpasang dibibirnya saat wajahnya mendongak bahkan dia berdiri dari duduknya menyambut kedatangan pria tersebut.

"Hyung" Sehun menenggelamkan wajahnya dibahu lebar itu.

"Apa kabar sayang?"

"Tidak baik, karena aku sangat merindukanmu"

"Aku juga sangat merindukanmu" Balas lelaki itu sambil menciumi bahu Sehun yang mengeratkan pelukannya.

"Jadi kegiatan apa yang kau lakukan selama aku ada diluar negeri?"

"Banyak tentu saja, pemotretan seperti biasa, mencari makanan lalu tidur"

"Itu sama sekali tidak banyak sayang, jadi apa kau bisa tidur tanpa aku?"

"Tentu saja, aku bukan bayi lagi, aku bisa tidur sendiri"

"Baguslah kalau begitu, tapi nanti malam kau membutuhkan teman tidurkan?" Sehun melepaskan pelukannya lalu menatap lelaki yang kini menatapnya penuh arti.

"Hmmm maaf Hyung tapi malam ini kau harus tidur sendirian karena aku harus menyelesaikan pemotretan sampai dini hari"

"Siapa yang berani memperkerjakanmu sampai dinihari? Katakan biar aku memecatnya"

"Jangan hyung, nanti semua akan menggosipkanku jika begitu"

"Tapi Sehun-ah-"

"Sudah lebih baik ayo kita pulang agar hyung bisa beristirahat dan aku juga bisa melanjutkan pekerjaanku, jangan cemberut begitu sangat tidak mencerminkan kalau kau adalah pemimpin perusahaan besar lagi pula masih banyak waktu yang bisa kita atur untuk menghabiskannya berdua hyung"

"Baiklah-baiklah aku tidak bisa membantahmukan? Jadi ayo kita pulang besok kau harus menginap dirumahku ya"

"Apartement ku pasti akan menjadi sarang laba-laba karena kau selalu mengajakku menginap" Lelaki tersebut tertawa membuat Sehun juga mengeluarkan tawanya.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now