SIN 8

645 68 16
                                    







Kamar hotel mewah tersebut menjadi saksi bisu dimana sepasang tubuh anak manusia setelah sekian lama akhirnya bersatu kembali untuk meredakan dahaga yang telah ditahan lebih dari 6 tahun, sekedar ciuman saja tak cukup mereka ingin sesuatu yang lebih memuaskan.

Suara yang terdengar diruangan tersebut hanya suara ranjang, suara gesekan tubuh dan tentu saja erangan kuat dari bibir keduanya.

Sehun, lelaki yang sudah mempunyai seorang putri itu kini tengah telentang pasrah saat lelaki yang lebih besar di atasnya menghujamnya tanpa ampun, kaki jenjangnya melingkari pinggul Chanyeol yang tengah bergerak cepat dibawah sana.

"Anggggggh" Sehun mengeluarkan erangannya saat mulut Chanyeol tak berhenti bermain diputingnya bergantian kanan dan kiri, melumat dan menghisapnya kencang membuat jambakan tangan Sehun dirambut legamnya semakin kuat.

"Sayanghhhh aku begitu mendambakan ini setelah sekian lama aku merindukan dirimu akhirnya aku bisa memilikimu kembali" Bisik Chanyeol pelan tepat ditelinga Sehun sebelum memasukkan telinga yang memerah itu kedalam mulutnya dan melumatnya dan memainkan lidahnya disana.

Sehun mengerang pelan lalu memeluk punggung lebar Chanyeol dan menancapkan kukunya disana saat merasakan pelepasannya datang.

"Hiks"

"Sayang kau baik-baik saja, semua akan baik-baik saja apa kau mendengarku aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu maupun Ara, kau bisa memegang perkataanku Sehun" Chanyeol mencoba memberikan ketenangan pada Sehun yang tiba-tiba menangis, mungkin rasa bersalah kembali terbesit dalam benaknya.

Sehun sendiri masih berdeguk dalam isakannya, dirinya mencapai puncak bahkan tanpa disentuh barang sedikitpun, hati dan pikirannya sangat bertentangan, bagi Sehun kenikmatan yang diterima tubuhnya ini sangat berat untuk ditanggung sendiri, dia menikmatinya tapi juga merasa sangat berdosa.

Mengetahui Sehun kembali larut dalam ketersdiamannya Chanyeol kembali menggerakkan pinggulnya dengan lembut tapi semakin cepat saat dirasanya puncaknya akan segera datang.

"Ahhhh Channhhh" Sehun memeluk kepala Chanyeol dan mengarahkannya pada lehernya, bibir Chanyeol langsung menyerang leher jenjang tersebut menjilat dan menggigit meninggalkan memar keunguan dikulit seputih salju tersebut.

Chanyeol menyeringai saat mendengar jeritan Sehun saat dirasanya dia akan mencampai puncaknya, dia mempercepat gerakan pinggulnya untuk mengejar pelepasannya.

"Aaaaaaaargh" Dan saat dunianya berubah menjadi putih tubuh besarnya ambruk diatas tubuh Sehun yang juga terengah karena mencapai kenikmatan sekali lagi.

"Kau akan mengandung anakku lagi Sehun, itu adalah sebuah janji" Gumam Chanyeol tapi Sehun tidak mendengarnya karena masih mencoba menormalkan jiwanya yang tadi melayang.

"Kita harus segera menjemput Ara, anak itu pasti tidak berhenti bicara dan akan membuat nenek Hwang sakit kepala" Bisik Sehun pelan sambil memainkan tangannya diatas dada Chanyeol, dirinya kini tertelungkup diatas tubuh Chanyeol setelah Chanyeol tadi menempatkan dirinya diatas untuk kembali mengais kenikmatan.

"Dia pasti masih sibuk dengan mochi-mochi lucu itu" Jawab Chanyeol mengambil tangan Sehun dan membawanya kedepan bibirnya dan mengecupnya lembut.

"Tapi untuk saat ini aku ingin segera memeluk Ara, aku ingin mendekap putriku itu Chan"

"Baiklah-baiklah kita akan menemui Ara sekarang juga, tapi kita harus membersihkan diri kita terlebih dahulu" Sehun memekik kaget saat Chanyeol bangkit dari posisinya lalu mengangkatnya kedalam gendongan menuju kamar mandi, Sehun mendengus pelan jika sudah begini menilik kejadian 6 tahun lalu mereka tidak hanya akan membersihkan diri mereka akan memerlukan waktu sedikit lama uuuuuuh Sehun sungguh lelah sekali tapi Chanyeol terlihat masih bersemangat kenapa lelaki itu tak lelah? Padahal dia yang lebih banyak menggerakkan badan besarnya itu tapi staminanya seperti tak terkuras.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now