Al's

331 55 6
                                    











Sehun melipat tangannya didada sambil memainkan kakinya kesal dia sudah menunggu lebih dari setengah dan orang yang bilang akan menjemputnya tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Ini manusia satu itu niat ngajak jalan nggak sih? Tau gitu gue lanjut belajar aja daripada nunggu nggak jelas kayak gini" Dumel Sehun menghentakkan kakinya kesal lalu hendak kembali masuk kedalam rumah sebelum sorot lampu motor mengenai wajahnya.

"Allyz sorry banget gue telat, tadi papa ngajak ketemu dulu"

"Urusan lu sama papa lu bukan urusan gue harusnya kalau lu emang telat bilang dong jangan bikin orang berdiri nggak jelas kek gini, capek tau"

"Tapi lu kan bisa nunggu didalem rumah Allyz nggak perlu nunggu didepan rumah segala"

"Jadi akhirnya ini semua salah gue?" Bentak Sehun kesal membuat Chanyeol menghela nafasnya pelan.

"Maaf gue yang salah, jadi mau berangkat sekarang nggak?" Tanya Chanyeol pelan membuat Sehun mendengus lalu dengan malas mulai menaiki motor besar berwarna hitam itu.

"Pegangan gue mau ngebut udah telat kayaknya"

"Modus banget lu" Ujar Sehun tapi mau tak mau di melingkarkan lengannya dipinggang Chanyeol karena dia tidak mau terjatuh dari motor itu.

"Gue ngebut ya"

"Hmmmm" Lalu setelah itu motor besar itu melaju dengan cepat membelah jalanan yang terpantau cukup ramai, Sehun mengeratkan pelukan tangannya karena laju moyor itu benar-benar begitu cepat jadi Sehun takut membuka matanya, sedangkan Chanyeol tersenyum dibalik helmnya.

"Allyz?" Chanyeol menepuk pelan tangan Sehun saat motornya sudah sampai diparkiran yang sudah ramai sekali.

"Udah nyampai?" Tanya Sehun masih belum mengangkat kepalanya dari punggung Chanyeol.

"Udah"

"Waaaah kalau lu mau mati muda jangan ajak-ajak lah, gila lu naik motor sampai kek kayak naik kereta kematian" Sehun dengan kesal memukul bahu Chanyeol yang tertawa pelan karena Sehun sudah banyak bicara meski dengan sedikit marah.

"Iya kan biar nggak telat"

"Salah siapa nggak bisa on-time, waktu itu adalah segalanya kenapa lu harus nggak bijaksana masalah waktu ? Gue nggak suka sama orang yang nggak bisa ngehargai waktu"

"Iya gue minta maaf, setelah ini gue bakal belajar me-manage waktu gue sebaik mungkin, lu mau bantuin?'

" Gue aja masih keliyengan ngatur waktu gue sendiri, ngapain gue ngurusin waktu lu"

"Iya siapa tau kan? Iya udah ayo masuk, temen lu udah pada dateng?"

"Udah nunggu depan pintu dari tadi" Sehun turun dari motor lalu merapikan bajunya yang agak kusut karena tadi memeluk Chanyeol dengan begitu erat.

"Ayo" Sehun menatap tangannya yang digenggam erat oleh Chanyeol yang menggandengnya untuk masuk dimana Chanyeol akan bekerja sebagai DJ.

"Udah nungguin lama ya? Sorry ya, ayo masuk" Chanyeol menyapa Dean dan juga Eve yang berdehem pelan melihat gandengan tangan sang sahabat dengan cowok yang sudah Sehun ikrarkan untuk tidak disukainya.

"Diem lu pada" Gumam Sehun tanpa suara membuat Dean dan Eve terkekeh geli sebelum mengikuti langkah Chanyeol dan juga Sehun.

"Kalian kalau mau duduk disini aja tapi kalau mau nikmatin pestanya ya terserah mau kayak gimana, asal jangan cari masalah ya"

"Kita nggak pernah cari masalah, masalah yang sukanya nyari kita dan bikin hidup kita kagak tenang" Chanyeol mengangguk sekali menanggapi ucapan Eve yang mendengus karena mendapatkan respon begitu doang, ketawa kek atau gimana.

"Iya makasih ya karena udah ngundang kita" Sekarang giliran Dean yang angkat bicara dan Chanyeol menanggapi dengan senyum manisnya sebelum pamit untuk segera melakukan pekerjaannya.

"Apaan senyum-senyum kayak gitu dihhh sok ganteng banget" Sehun tersenyum sinis menatap punggung Chanyeol yang menjauh darinya.

"Lah kenapa keknya nggak terima gitu, Ale senyumin orang lain kan katanya benci"

"Iya benci segala tingkah yang dia lakuin juga gue benci"

"Halah benci tapi nyaman banget pas digandeng tadi"

"Apaan sih? Udah diem ayo kita seneng-seneng udah lama banget keknya kita nggak disco goyang-goyang"

"Cari minum dulu lah, haus banget nungguin orang pedekate kagak nyampe-nyampe"

"Pedekate gigi lu" Sehun memukul kepala Eve dengan pelan membuat cewek cantik itu merengut sebelum berlalu untuk mencari minum.

"Ayo joget mumpung DJ nya udah mulai ngilangin pening karena bentar lagi ujian" Sehun menyeret Dean agar ikut dirinya untuk berbaur dengan orang-orang yang sudah sibuk menari menghilangkan beban fikiran yang bersarang diotak mereka.

Sehun menggerakkan badannya dengan bebas tidak peduli jika dia menyenggol orang lain toh mereka juga tidak peduli dan sibuk dengan dunia mereka sendiri, matanya melirik kearah Chanyeol yang tengah sibuk mengatur musik dengan peralatan yang Sehun tidak kenal, cowok itu terlihat tampan saat beegelut dengan alat DJ nya, tangannya begitu lincah, dia juga tidak malu-malu untuk mengajak penonton untuk semakin dalam alunan musik yang ia ciptakan, Sehun langsung membuang pandangannya saat tak sengaja bertemu dengan mata Chanyeol yang menatapnya dengan begitu lekat.

Sedangkan itu diatas podiumnya Chanyeol mendengus tak suka saat melihat Sehun yang melengos dan memilih untuk kembali menari dengan orang-orang disekitarnya, dia tidak suka saat Sehun terlihat tersenyum ramah pada lelaki dihadapannya dan akhirnya menari bersama tanpa beban, apa-apaan itu?.

Chanyeol melirik pada salah seorang pelayan dan memanggilnya agar mendekat kearahnya lalu membisikkan sesuatu pada pelayan tersebut yang mengerutkan kening tapi tetap mengangguk mengiyakan apa yang jadi keinginannya.

Cowok jangkung itu menyeringai saat sang pelayan berhasil menagajak Sehun untuk ikut bersamanya dan membawa cowok manis yang kebingungan itu untuk naik ke podium kebanggaan Chanyeol.

"Kenapa?" Sehun berteriak tepat ditelinga Chanyeol karena suara musik yang menggila.

"Joget disini aja nemenin gue" Chanyeol balas berteriak tapi tangannya tak berhenti mengotak-atik berbagai tombol.

"Nggak ah gue turun aja" Sehun hampir memekik kencang saat lengan Chanyeol segera menarik pinggangnya sehingga badan mereka bertemu, Sehun mendongak dan langsung menahan nafasnya saat hidungnya bertemu dengan hidung Chanyeol karena cowok itu juga menundukkan kepalanya.

"You look so pretty, semakin dekat ternyata lu semakin menawan Allyz" Ujar Chanyeol membuat jantung Sehun sedikit berdetak lebih kencang dari biasanya apalagi tatapan lembut yang diberikan Chanyeol padanya.

'Emm makasih, bisa lepasin gue awww" Sehun mendelik saat Chanyeol malah makin mengeratkan pelukan dipinggangnya.

"Disini aja gue bilang, kan gue ngajak lu biar bisa nemenin gue"

"Iya tapi lepasin gue, gimana gue bisa joget kalau dipeluk kayak gini" Ujar Sehun lagi membuat Chanyeol dengan sedikit terpaksa melepaskan lengannya dari pinggang ramping itu dan mulai melanjutkan pekerjaannya sedangkan Sehun memegangi dadanya dan berusaha untuk memenangkan detak jantungnya yang semakin lama semakin menggila.

"Nggak! Gue nggak mungkin suka sama Ale, gue sukanya sama Zayn doang" Ujar Sehun dengan wajah horornya sambil menatap Chanyeol yang terlihat semakin tampan dengan senyum lebar diwajahnya.

"Tidak mungkin!"


Al's

















Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now