SIN 3

415 64 9
                                    













Sehun mengerang pelan merasakan kecupan lembut dipunggung telanjangnya.

"Aku masih mengantuk" Gumam Sehun pelan sambil mengucek matanya yang terasa berat, 2 malam ini dirinya sangat kekurangan dalam hal tidur karena sungguh Chanyeol tidak membiarkan dirinya tidur nyenyak, apa dia tidak kelelahan? Tapi lelaki tersebut juga membuat dirinya lupa akan segala hal dan hanya teringat pada lelaki yang sedang memberinya kenikmatan.

'Bangunlah nanti sore eomma akan menjemput, jadi sebelum kau pulang biarkan aku melakukannya lagi, aku pastikan kalau sebentar lagi kau akan mengandung anakku" Chanyeol membalikkan badan Sehun dan merangkak diatasnya.

"Aku lelah sekali, kenapa tenagamu tidak habis-habis Chanyeol?" Chanyeol terkekeh pelan mendengar gerutuan Sehun yang tak mau membuka matanya, Chanyeol tak menanggapi dan lebih memilih untuk kembali melesakkan bibirnya diatas dada Sehun, dan menjilat puncaknya membuat Sehun mengeluarkan erangan seraknya.

"Kau tahu Sehun?"

"Tahu apa?"

"Bersamamu selama 3 hari ini membuatku sadar akan sesuatu" Gumam Chanyeol mengalihkan kecupannya dipusar Sehun dan membubuhkan tanda kemerahan disekitarnya.

"Apa?"

"Bahwa bercinta denganmu melupakan pengalaman yang sangat luar biasa, aku tidak akan melupakannya" Sehun membuka matanya cepat lalu meraih wajah Chanyeol agar berhadapan langsung dengan wajahnya.

"Tapi kau harus melupakannya, setelah keluar dari kamar ini maka kita tidak akan menjadi orang asing yang berkenalan hanya untuk bercinta tapi lebih dari itu, kau harus melupakan semuanya Chanyeol, kita harus menyimpan jauh semua hal yang kita lakukan didalam sini kedalam sudut paling dalam diantara semua hal" Chanyeol terdiam mendengar apa yang diucapkan Sehun.

"Dosa kita ini biarkan hanya diketahui oleh kita sendiri, Tuhan mungkin tidak akan memaafkan kita karena ini, kita harus melupakan segalanya Chanyeol"

"Kita lihat saja nanti" Jawab Chanyeol acuh lalu kembali mencium Sehun dan tidak melepaskan lelaki berkulit putih itu sampai saat sang ibu menghubungi agar Sehun segera bersiap karena dia sudah perjalanan untuk menjemputnya, mereka tidak lagi bertukar kata saat Sehun dibawa pergi dari sana oleh Tiffany Park.

3 minggu setelahnya kabar baik menghampiri keluarga besar Park, cucu menantu mereka dikabarkan hamil yang membuat kebahagiaan langsung menyelimuti rumah besar tersebut, penerus keluarga mereka akan segera hadir, pesta diadakan karena mereka memang sudah menunggu selama hampir 4 tahun, sedangkan Sehun? Dia menangis hari itu, menangis bahagia karena akhirnya oh akhirnya dia dipercayai untuk bisa mengandung seorang anak dan bisa memberi pembuktian pada keluarga suaminya, tapi dia juga meraung dalam kesedihan karena mengingat segala kebohongan dan dosa yang dia lakukan sampai disini, dia meminta maaf pada sang suami didalam hati karena membohonginya dan menghianatinya.

"Maafkan aku hyung"


🌼🌼🌼






"Sehun-ah, apa kau akan menjemput Ara nanti siang? Dia sudah terlalu lama menginap dirumah eomma" Sehun yang sedari tadi diam menghabiskan sarapannya mendongak menatap sang suami yang membagi konsentrasinya antara gadget dan sarapan.

"Sarapan dulu hyung baru lanjutkan lagi pekerjaannya"

"Ini harus selesai sebelum pertemuan dewan nanti"

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now