Step Father 5

444 51 0
                                    






Chanyeol menghela nafasnya lelah setelah berhasil melewati para pegawai kantor yang menatapnya dengan pandangan mencibir, mereka akan tersenyum dihadapannya tapi mereka akan bergunjing jika dia sudah melewati mereka.

Yah siapa yang tidak bergunjing jika dia yang awalnya hanya seorang pegawai biasa bahkan karirnya belum ada satu tahun diperusahaan ini tiba-tiba diangkat menjadi wakil direktur hanya karena menikah dengan mendiang istri dari pendiri perusahaan?

Chanyeol harus menahan diri, dia tidak harus mendengarkan apa yang mereka bicarakan, itu hal yang benar dia tidak harus sakit hati dia hanya harus membuktikan kalau dia memang pantas diposisi ini dan dia akan meraih apa yang bisa diraihnya.

"Masuk" Chanyeol melepas jasnya dan menggantungnya diatas gantungan yang tersedia saat ada ketukan pintu diruangannya.

"Wakil direktur, hari ini ada rapat dan karena direktur tidak bisa datang anda diharapkan untuk memimpin rapat kali ini"

"Baiklah, kirimkan materi apa yang harus dirapatkan, kau boleh pergi" Chanyeol segera membuka komputer diatas meja dan membaca apa yang harus dibahas rapat nanti, oh ini pertama kalinya dia memimpin rapat dan yang pasti semua orang tidak akan membuat ini berlalu dengan begitu mudah untuk dirinya.

Chanyeol menundukkan kepalanya sambil menghela nafasnya mempersiapkan diri untuk menghadapi segala cemoohan yang mungkin akan dia terima selama memimpin rapat tersebut, dan saat mengangkat wajahnya senyum arogan ia tampilkan, mata tajam yang bisa mengintimidasi lawan bicaranya dia pasang sedemikian rupa agar para cecunguk-cecunguk dihadapannya ini tidak meremehkan kemampuan yang dimilikinya.

Chanyeol membuka kancing kemejanya dengan kasar akhirnya setelah hampir 2 jam dia terbebas dari para manusia sok pintar itu, dia menjalankan tugas dengan baik dan membungkam segala argumen yang ingin menyudutkannya.

"Hah kuharap para tua bangka itu tidak mengusikku lagi" Gumam Chanyeol lalu menyalakan mobilnya dia ingin pergi kesuatu tempat yang mungkin saja bisa memberinya sedikit hiburan dan menenangkan hatinya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Chanyeol menyeringai melihat wajah keheranan Sehun saat melihatnya.

"Meminjam buku? Ini perpustakaan kan?"

"Kau bukan mahasiswa disini mana boleh meminjam buku disini" Iya setelah selesai rapat tadi Chanyeol meminta asistennya untuk membatalkan segala jadwalnya setelah makan siang dan disinilah dia, di perpustakaan universitas tempat Sehun belajar, entah kenapa dia ingin kesini menurutnya melihat wajah cemberut Sehun adalah salah satu hiburan yang akan meredamkan amarah dihatinya karena sempat diremehkan.

"Aku dulu kuliah disini"

"Bohong"

"Kenapa bohong? Apa wajahku tidak mencerminkan seseorang yang lulus dari Universitas ternama? Ya meski jalur beasiswa"

"Kau benar belajar disini?"

"Hmmm tunggu sebentar, aku akan membuktikannya" Chanyeol berlalu dari hadapan Sehun menuju rak yang berjajar mencoba mencari buku yang dimaksudnya.

"Nah ketemu" Setelah mendapatkan apa yang dimaksud Chanyeol kembali dan memilih duduk di samping Sehun.

"Nah ini adalah hasil coretan tanganku" Chanyeol membuka buku halaman 61 dan menunjukkan sebuah tulisan pada Sehun.

Bersenang-senang lah Park Chanyeol, kau akan sukses dengan wajah tampanmu itu!

"Hey kau merusak fasilitas" Protes Sehun dan Chanyeol hanya berdecak.

"Baca pesannya Sehun" Perintah Chanyeol dan Sehun hanya menurutinya lalu mengernyitkan dahinya sambil memandang Sehun yang menaikturunkan alisnya.

"Bersenang-senanglah dengan wajah manismu itu Sehun"

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang