2nd (C)

419 65 10
                                    

.
.
.
.
.


Sehun merasakan pening yang dari kemarin dideritanya tak kunjung mereda, sepertinya dia harus benar-benar datang kedokter karena sungguh ini tidak seperti biasanya Sehun hendak bangun dari tidurannya saat merasakan lengan berat Chanyeol masih melingkari pinggangnya dengan begitu erat.

Sehun menoleh cepat dan tersenyum kecil mendapati wajah sang suami yang masih terpejam damai, dia belum pernah melihat ini sebelumnya karena biasanya Chanyeol akan bangun lebih awal darinya tapi mungkin karena akhir pekan jadi Chanyeol tidak terburu-buru untuk berangkat bekerja dan lebih memilih untuk melanjutkan menjelajahi alam mimpinya.

Sehun berbalik pelan tak mau mengganggu tidur Chanyeol, dia akan menikmati wajah tampan itu sebelum bangun dan kembali memasang topeng dinginnya yang entah kenapa bisa ada dalam kamus hidupnya yang dulu begitu ramah, mungkin karena segala tekanan yang didapatkannya dari berbagai sisi? Mungkin wajah datar dan dingin itu yang menjadi benteng pertahanan dirinya?.

Sehun memberanikan diri untuk mengulurkan tangannya dan menyentuh pelan mata Chanyeol yang masih terpejam, uuuch apa begini kekuatan cinta? Kenapa Sehun merasa pusingnya hilang begitu saja setelah melihat wajah damai suaminya itu, apa hanya karena Sehun saja yang bucin? Sehun kembali menjalankan jemarinya kali ini dihidung mancung Chanyeol yang terdapat tahi lalat yang sungguh menurut Sehun itu sangat menggemaskan.

"Kalau tidur kayak gini lucu banget sih mas" Gumam Sehun pelan.

"Kalau bangun serem gitu?"

"Ehhhh" Sehun langsung menarik tangannya saat tiba-tiba Chanyeol membuka matanya dan langsung menatapnya dengan begitu tajam.

"Kapan mas bangun?" Tanya Sehun gugup dan menjauhkan wajahnya tapi tangan Chanyeol yang masih berada dipinggangnya menariknya dengan sedikit keras agar dia kembali mendekat.

"Awwwww" Sehun mengerang pelan saat dirasanya perutnya sedikit ngeri karena tarikan Chanyeol tadi.

"Kamu masih sakit? Kita kedokter sekarang saya nggak mau tau"

"Nggak usah-"

"Kamu ini kenapa bandel banget sih? Kalau kamu sakit emang siapa yang repot? Kalau emang nggak mah pergi kedokter biar dokternya saya panggil kesini" Chanyeol melepaskan Sehun lalu segera bangun dari tidurannya dan meraih ponselnya untuk menghubungi dokter keluarga sedangkan Sehun segera beranjak menuju kamar mandi karena entah kenapa dia tiba-tiba merasa begitu mual.

Setelah merasa tidak ada yang keluar dari perutnya Sehun segera mencuci mulut sekaligus mencuci mukanya, dan ya memang sepertinya benar apa yang dikatakan Chanyeol kalau dirinya harus diperiksa dia tidak ingin sakit dan merepotkan banyak orang.

"Kenapa?" Tanya Chanyeol saat Sehun keluar kamar mandi sambil menutup mulutnya.

"Dikit mual aja mas, keknya emang masuk angin deh" Chanyeol tak menyahuti lalu segera keluar kamar membuat Sehun mengangkat kedua alisnya heran.

Sekitar 10 menit kemudian Chanyeol kembali masuk kedalam kamar dengan nampan yang berisi roti dan air minum.

"Bibi baru masak buburnya, kamu isi perutnya pake roti dulu aja, abis muntah kan? Jangan biarin perutnya kosong"

"Tapi perut aku rasanya nggak enak banget mas, kalau diisi keknya juga bakal keluar lagi"

"Nggak usah bantah bisa nggak? Disuruh makan ya udah tinggal makan gitu lho, kenapa ada aja jawabnya kalau saya perhatiin" Kesal Chanyeol dan menaruh nampannya dengan sedikit kasar diatas nakas disisi Sehun tengah berbaring.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now