Candu 13

649 67 7
                                    











Sehun mengusap lembut rambut Chanyeol yang kini tengah memejamkan matanya dengan tenang setelah tadi sempat kelelahan karena emosional becerita tentang masalalu yang membuatnya terjebak untuk melindungi Orchie.

Dalam kesimpulan yang Sehun ambil adalah Chanyeol mempunyai saudara laki-laki yang meski bukan kembar tapi mereka berdua terlihat sangat mirip bahkan banyak yang menyangka kalau mereka adalah anak kembar. Pacar Orchie adalah saudara Chanyeol yang meninggal 1 tahun lalu akibat pengeroyokan.

Menurut Chanyeol seharusnya dialah yang dihabisi bukan saudaranya karena kelompok yang kini sudah dipenjara itu adalah orang-orang yang pernah berseteru dengannya, tentu saja perasaan bersalah menggerogoti hatinya sehingga didepan peti mayat sang kakak dia berjanji akan menjaga kekasih sang kakak yang sangat dicintainya tanpa tahu kalau kedepannya Orchie malah memanfaatkannya dengan berpegang janji tersebut.

"Emang nggak bener itu cewek, lu udah susah payah jagain dia ehhh malah kurang ajar" Gumam Sehun pelan lalu memberikan kecupan kecil didahi Chanyeol yang masih lelap dalam tidurnya.

"Gue ngapain anjirrr gabut banget nungguin dia bangun" Gumam Sehun tangannya tak berhenti mengusap dahi Chanyeol.

"Jalan aja yuk"

"Ehhh kog bangun?" Sehun menunduk dan menatap Chanyeol yang sudah membuka matanya dan balas menatapnya dengan tatapan lembut.

"Iya udah nggak capek"

"Emang mau jalan kemana? Wajahnya aja babak belur kek gini"

"Malu jalan sama orang yang wajahnya jelek ya"

"Siapa bilang jelek?"

"Jadi gue ganteng?"

"Iya ganteng tapi kalau babak belur kek gini ya mana keliatan gantengnya sih"

"Tapi aslinya ganteng kan?"

"Iya ganteng tapi jangan berantem terus ya, gue tau lu jago tapi kemalangan nggak ada yang tau jadi lebih baik mencegahkan?"

"Hmmmm iya gue kalau nggak ada yang ngusik juga nggak bakal berantem kog nggak kayak dulu sebelum saudara gue meninggal gue selalu cari gara-gara sama orang lain, harusnya gue yang nggak berguna ini yang mati bukan saudara gue yang luar biasa baik"

"Kita manusia cuma bisa ngejalanin apa yang udah digariskan Tuhan, jadi ya kita nggak bisa hindarin takdir"

"Sampai sekarang orang tua gue masih marah sama gue dan nggak pernah mau lihat wajah gue"

"Jadi itu yang buat lu semakin memberontak?" Tanya Sehun.

"Hmmmm gue pengen orang tua gue ngelihat gue meski dengan kemarahan dan seolah bilang harusnya kamu aja pergi Jenggala bukan putra kebanggaan kami" Sehun meringis membayangkan bagaimana sakitnya Chanyeol saat orang tuanya bicara seperti itu didepannya, mentalnya pasti hancur.

"Mungkin semua cuma perlu waktu Jenggala, suatu saat orang tua lu pasti akan sadar kalau semua udah ditakdirkan toh kalau misal lu yang pergi juga nggak menjamin saudara lu  juga nggak pergikan?"

"Shan"

"Hmmmm?"

"Lu udah tahu semua ceritanya kan? Lu juga udah mengerti gimana hubungan gue sama Orchie dan gimana gue harus jaga janji yang gue  buat didepan saudara gue"

"Iya terus kenapa?"

"Lu masih mau nerima gue?"

"Lu nggak pacaran sama Orchie kan?'

"Nggak"

"Terus kalau suatu saat gue sama Orchie butuhin lu disaat yang sama mana yang bakal lu prioritasin?" Tanya Sehun dan Chanyeol bangun dari tidurannya dan meraih kedua tangan Sehun untuk digenggamnya.

"Lu udah bikin gue entah kenapa ngerasa terikat sama lu sejak pertama kali lu ngasih gue obat merah dan sampai saat inipun rasanya masih sama, gue kecanduan dengan keberadaan lu disekitar gue dan kalau memang lu mau nerima guegue meski gue nggak bisa kasih jaminan kalau hubungan kita bakal terus bahagia tapi gue bakal usahain jadi yang terbaik buat lu"

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Intinya ini apa Jengga? Lu ngomong panjang lebar tapi nggak nanya apa-apa ke gue lho" Ujar Sehun membuat Chanyeol berfikir sejenak lalu tersenyum kecil.

"Lu mau jadi pacar gue Shan?" Tanya Chanyeol memasang wajah seriusnya membuat Sehun tersenyum dan mengangkat tangannya untuk mengusap wajah Chanyeol yang tadi baru saja dia obati.

"Coklatnya mana? Lu hutang banyak coklat buat gue"

"Jawab dulu, entar kalau jawabannya memuaskan buat gue kita borong coklat disemua supermarket yang kita jumpai sampai rumah lu"

"Jawaban yang memuaskan lu apa?" Goda Sehun membuat Chanyeol berdecak gemas dan memajukan wajahnya untuk menggigit hidung mancung Sehun membuatnya meringis.

"Perlu gue tiru apa yang lu lakuin tadi buat maksa lu ngasih jawaban yang memuaskan gue" Chanyeol mengedipkan sebelah matanya dan saat teringat apa yang dia perbuat tadi Sehun langsung menutup wajahnya yang memerah, uuhhhhch kenapa juga tadi dia nekat dan langsung nyosor Chanyeol begitu saja kan kalau inget jadi malu.

"Jangan lah"

"Kalau gitu kasih gue jawaban Shan, lu mau jadi pacar gue?"

"Iya mau Jenggala, lagian seluruh makhluk disini keknya taunya gue adalah pacar lu dan karena gue sayang sama lu jadinya gue mau jadi pacar lu"

"Gue juga sayang sama lu" Chanyeol memeluk Sehun erat membuat pacar resminya itu terkikik dalam pelukan badan besar Chanyeol.

"Emang kalau udah pacaran kayak gini itu biasanya ngapain sih? Apa bedanya sama nggak pacaran?" Tanya Sehun menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol sambil memejamkan matanya, tenang.

"Kalau pacarang boleh manggil ayang kalau nggak kan nggak bisa"

"Gitu doang? Gue sama temen-temen gue biasa tuh manggil ayang"

"Kalau pacaran boleh cium-cium kalau nggak pacaran-"

"Nggak boleh cium? Halah lu aja sering nyolong ciuman diwajah gue ya meski belum pacaran"

"Hehehhehe itu kan pedekate namanya"

"Mana ada pdkt bentukannya macem begitu, pdkt mah tanya kesukaan apa, atau apalah gitu bukan cium-cium sembarangan"

"Tapi lu suka gue cium"

"Nggak lah biasa aja"

"Ngaku aja ayang entar kalau ngaku gue kasih ciuman lagi"

"Nggak ada ya, ini udah sore jadi jalan nggak? Kalau nggak ayo anterin gue pulang gue capek daritadi nungguin lu ngorok" Sehun melepas pelukan Chanyeol dan mengeluh pegal.

"Makasih karena udah nemenin tadi entar dibayar coklat deh"

"Iya mau tapi capek mau jalan gendong ya? Nggak apa-apa kan minta gendong? Kan udah pacaran ini"

"Mau digendong ampe sabang juga gue jabanin"

"Halah gede bacot, entar ampe depan juga udah ngos-ngosan" Chanyeol menggelengkan kepalanya geli lalu segera berbalil dan membiarkan Sehun naik ke punggungnya.

"Maksudnya gue minta gendong ini karena mau pamer aja sih sebenernya biar pada tahu kalau berita yang selama ini mereka denger tentang gue yang pacaran sama lu itu emang bener adanya"

"Iya terserah lu aja deh yang, gue mah seneng aja bisa deket lu kek gini terus" Sahut Chanyeol dan Sehun mengeratkan pelukannya dileher sang kekasih

"Jenggala"

"Iya kenapa?"

"Jangan lupa bahagia ya? Lu jagain orang lain buat ngejamin kalau hidup mereka bahagia tapi jangan sampai lupa kalau lu juga butuh bahagia"

"Iya sayang, gue sama lu maka gue bahagia"

"Harus karena gue emang sumber kebahagiaan semua orang"

"Iya deh percaya"

"Hahahahahahhaha'















Aneh banget hahahahahahha suka lupa alur kalau lama nggak up 😭😭😭😭😭😭

"

Kumpulan Cerita Pendekजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें