Playing With Fire 1

449 58 5
                                    












"Kau sudah meminum obatmu?"

Sehun yang tengah memakan sarapannya hanya berdehem mengiyakan pertanyaan tersebut.

"Jadwal kita hari ini adalah pemotretan untuk Dior untuk cover majalah Esquire"

"Hmmm"

"Apa hanya itu yang bisa kau katakan padaku?"

"Aku tengah makan bibi" Sehun akhirnya mengeluarkan suaranya membuat wanita didepannya menyeringai puas.

"Kau harus ingat siapa yang sudah membawamu sampai namamu jadi sebesar sekarang Sehun" Sehun menghela nafasnya lalu menyudahi acara makan buahnya itu.

"Aku selesai, aku akan menunggu dimobil saja" Ujar Sehun membuat sang bibi memutar matanya kesal.

"Semakin lama, anak itu semakin seenaknya sendiri" Sindiran itu masih bisa Sehun dengar sampai akhirnya dia bisa bernafas lega saat keluar dari apartement tersebut, dia menghirup udara sebanyak yang dia bisa karena sungguh dia selalu merasa tercekik jika terus berada di sekitar orang-orang yang sibuk mengurusi segala hal yang ada pada dirinya.

Dia hampir saja mengumpat lagi saat ponselnya berdering dan menunjukkan nama sang kekasih dia dengan malas akhirnya menjawab panggilan tersebut.

"Iya hyung?" Suara dia buat seceria mungkin membuat kekehan terdengar dari sebrang sana.

"Apa kau sibuk hari ini sayang?"

"Aku hanya mempunyai jadwal sampai sore hyung, memang kenapa?"

"Baiklah kalau begitu kau bisa menemaniku untuk menghadiri acara nanti malam"

"Acara apa?"

"Undangan makan malam dari petinggi RR Label" Sehun mengerutkan kening heran bukankah itu agency saingan dari agency milik kekasihnya itu, kenapa mengundang makan malam dan kenapa juga Minho mau memenuhi undangan tersebut.

"Hmm baiklah hyung"

"Aku akan menjemputmu nanti"

"Baiklah"

"Aku mencintaimu"

"Hmmm" Sehun mematikan panggilan tersebut lalu segera memasang wajah datarnya dan melanjutkan langkahnya menuju mobil, sesampainya didalam mobil dia segera memejamkan matanya sebelum sang bibi menyusulnya dan merecokinya dengan petuah yang semakin lama semakin membuat Sehun muak.

"Hari ini kau sudah banyak makan karbo jadi stop makanan yang mengandung karbo terlebih dahulu"

"Tapi bi, nanti malam Minho hyung mengajakku untuk bertemu salah satu teman bisnisnya jadi tidak mungkin kalau aku tidak makan"

"Kau bisa makan salad Sehun, ingat badanmu harus terus dijaga karena kau mendapatkan pekerjaan darisana"

"Pekerjaan yang kau paksakan" Sehun bergumam pelan membuat sang bibi bertanya apa yang sedang dia katakan tapi Sehun tak menjawab dan kembali fokus pada ponselnya.

"Nah tinggal dua kali ganti baju setelah itu pemotretan hari ini selesai" Sehun beranjak dari duduknya tanpa kata dan mulai masuk kedalam ruang ganti dan melakukan apa yang harus ia lakukan agar pemotretan segera selesai dan dia bisa terbebas dari semua ini sebelum nanti malam mulai berakting lagi.






"Aku mendengar kalau kekasihmu ini adalah model paling mahal untuk saat ini Tuan Choi, kau pasti sangat bahagia dia memberi benefit untukmu dan juga perusahaanmu sekaligus"

Sehun memperhatikan wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dan anggun yang kini tengah terlibat obrolan seru bersama kekasihnya itu.

"Tentu saja Nyonya Park, anda mengundang kami makan malam bukan untuk merayu kekasihku agar bergabung dengan labelmu kan?" Tanya Minho dengan tatapan jenakanya membuat tawa bergema dalam meja bundar tersebut.

Kumpulan Cerita PendekWo Geschichten leben. Entdecke jetzt