Step Father 2

421 63 8
                                    




"Hunna kenapa belakangan ini kau tidak pernah sarapan dirumah nak? Apa ada masalah dengan masakan rumah?" Sehun yang hendak berangkat kuliah harus menghentikan langkahnya mendengar sura sang ibu yang berasal dari dapur.

"Ehh bukan bu, hanya saja aku mendapat banyak tugas dari dosen belakangan ini yang mengharuskan untuk pergi pagi dan pulang sore, tapi Sehun tidak pernah telat makan, Sehun selalu makan tepat waktu"

"Itu harus!, ibu tidak mau penyakit lambungmu kumat"

"Iya ibu, kalau begitu aku berangkat sekarang"

"Berangkat bersamaku saja" Sehun membulatkan matanya mendengar suara berat, suara yang pemiliknya ia hindari belakangan ini karena kejadian tempo hari, mungkin Chanyeol tidak mengingatnya karena mabuk tapi dalam kepala Sehun masih terbayang bagaimana lelaki itu menciumnya, ouuuuh itu salah Sehun kau tak seharusnya mengingat hal menjijikkan seperti itu.

"Tidak perlu, aku bisa berangkat sendiri" Jawab Sehun cepat mencoba menghindari tatapan Chanyeol yang mengarah padanya.

"Jangan menolak Hunna, kau pasti lelah belakangan ini sibuk sekali lihat bahkan kau memiliki mata panda, kau bisa berangkat dengan papa agar bisa beristirahat dimobil"

"Tapi ibu-"

"Gunakan kesempatan ini untuk mengakrabkan diri dengan papamu, kalian sudah menjadi keluarga tapi kaku sekali, iya Hunna?"

"Baiklah ibu" Sehun akhirnya menyerah dan mengiyakan apa yang dikatakan ibu saat melihat wajah sang ibu yang penuh dengan pengharapan.

"Jadi kau menghindariku?" Sehun memilih memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya dijendela mobil daripada menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak perlu ia jawab itu.

"Oh Sehun, kau benar-benar tak mau menjawabku?"

"Memang apa yang harus aku jawab papa?"

"Kau menghindariku?"

"Memang kenapa aku harus menghindarimu papa? Bukankah tadi aku bilang kalau aku sedang banyak tugas"

"Jangan memanggilku dengan sebutan papa, aku tidak menyukainya" Sehun membuka matanya cepat dan langsung bertemu pandang dengan Chanyeol yang menatapnya dengan tajam, dan hal itu membuatnya sedikit takut.

"Aku bukan papamu atau apapun itu"

"Kau menikah dengan ibuku, apa yang kau harapkan? Aku harus memanggilmu hyung?"

"Aku memang menikah dengan ibumu tapi aku tidak sudi untuk menjadi papamu"

"Waaaaaah sikapmu benar-benar berbeda sekali saat ada ibuku, dosa apa beliau sampai harus menikah dengan orang sepertimu?"

"Harusnya aku yang berkata dosa apa aku dimasalalu sampai harus menikah dengan ibumu itu"

"Haruskah aku bilang pada ibu kalau kau bukan lelaki yang tepat untuknya?"

"Lalu apakah aku adalah orang yang tepat untukmu? Lagipula ibu memang kau fikir ibumu itu percaya dengan apa yang akan kau adukan? Dia adalah perempuan yang mudah sekali dibodohi dan mungkin dia akan lebih mempercayaiku daripada anak tirinya, haruskah kubilang padanya untuk mengusirmu dari rumah?"

"Kau tidak berhak melakukannya, rumah itu adalah milik ayahku, dan tentu saja sudah lama menjadi milikku ayah sudah mengganti kepemilikan rumah itu atas namaku, aku yang akan dengan mudah mengusirmu dari rumahku" Ujar Sehun marah dia tidak menyangka kalau Chanyeol bukan pria yang baik seperti apa yang dibanggakan ibunya selama ini.

"Jadi aku salah langkah kalau begitu? Seharusnya aku menikahimu saja"

"Jadi kau menikahi ibu hanya karena ingin harta saja?"

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now