2nd (B)

419 64 12
                                    

.
.
.
.
.










Sehun mengerang kecil saat terbangun dari tidurnya karena rasa pening yang menyerang kepalanya, dia bangun seorang diri seperti saat dirinya tidur juga seorang diri karena memang sudah 2 hari Chanyeol melakukan jadwalnya untuk berada dirumah istri pertamanya.

"Kayaknya emang nggak boleh dateng kebutik nih hari ini" Gumam Sehun bangun dan bersandar kekepala ranjang lalu mengambil gelas yang berada dinakas samping dan meneguk air putih yang tersedia disana.

"Serius ini kenapa pusing sekali" Sehun kembali mengeluh sebelum melangkah pelan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih.

"Sena kamu baru bangun?" Sehun menghentikan langkahnya dianak tangga terakhir saat tau siapa yang ada disofa ruang tamunya.

"Ah iya" Jawab Sehun seadanya lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk mengambil air putih lagi, entah kenapa dia merasa selalu haus sejak tadi.

"Kamu nggak suka aku dateng pagi-pagi ya?" Wanda mengejar Sehun menuju dapur dan Sehun hanya menggeleng menanggapi.

"Nggak kog, emang ada apa?"

"Tadi aku minta diturunin mas disini saat dia mau pergi kekantor, aku mau ngobrol sama kamu udah lama kita nggak ngobrol berdua kan?" Sehun berfikir sejenak sepertinya memang mereka sudah lama tidak mengobrol terakhir yang Sehun ingat adalah saat perempuan dihadapannya ini memohon agar dirinya mau menjadi madunya alias pasangan kedua dari suaminya.

"Iya udah aku sarapan dulu kalau emang mau ngobrol, kamu mau sarapan sekalian?"

"Oh nggak tadi udah diajak sarapan diresto favoritenya mas Caraka, aku nungguin diruang depan aja ya"

"Oooh" Hanya itu yang jadi jawaban Sehun dan membiarkan Wanda untuk keluar dari dapur, sedangkan dia mengambil sarapan yang sudah tersedia dengan kepala yang masih sedikit berdenyut.

Selesai makan Sehun segera melangkah menuju ruang tamu untuk menemui Wanda yang kini sibuk dengan ponselnya.

"Jadi mau ngobrol apa Wanda?'

" Kog kayaknya pengen cepet-cepet sih? Nggak nyaman ya berduaan sama aku?"

"Mau ngobrol apa Wanda? Kepala aku pusing banget ini"

"Kamu sakit? Mau kerumah sakit?"

"Nggak usah, ayo mau ngobrol apa?"

"Sena! Kenapa kamu sekarang berubah sejak menikah sama Chanyeol? Kamu nggak bahagia? Bukannya dari awal kamu udah cinta sama Chanyeol bahkan sejak masa SMA kita?"

"Iya dan itu yang kamu manfaatin buat bujuk aku biar mau dijadiin yang kedua kan?"

"Sehun kita sahabat dan aku milih kamu karena pengen kamu bahagia karena jadi pasangannya Chanyeol" Sehun mengeluarkan tawa sinisnya pada Wanda yang menatapnya dengan helaan nafas beratnya.

"Bahagia ya? Kamu lupa apa yang udah kamu curi dari aku sejak awal?"

"Sehun bukannya aku udah balikin itu sekarang? Kamu udah jadi istrinya Chanyeol"

"Jadi beneran mau ngobrolin ini?"

"Kamu yang nyinggung ini kamu duluan ya"

"Jadi mau ngobrol apa? Kalau emang nggak ada yang beneran penting lebih baik kamu pulang aja ya? Aku nggak mau tambah pusing karena ngobrol sama kamu"

"Jadi kamu ngira aku yang bikin kamu pusing?"

"Wanda"

"Inget ya Sena, meski kita seumuran tapi status aku dikeluarga ini lebih tinggi dari kamu jadi kamu harus bisa ngehargain aku sebagai istri pertama suami kamu jadi kamu harus sopan sama aku, inget kalau bukan karena aku kamu nggak bakalan bisa nikah sama orang yang kamu cintai" Uhar Wanda lalu segera mengambil tasnya dan beranjak dari sana dengan kaki menghentak kesal sedangkan Sehun hanya mengangkat bahunya acuh tak peduli dengan kelakuan Wanda.

Kumpulan Cerita PendekKde žijí příběhy. Začni objevovat