SIN 5

405 63 13
                                    









Hari ini semua keluarga Park tengah berkumpul dirumah utama yang sudah ratusan tahun berdiri bahkan rumah tua khas Korea itu masih masih dipertahankan kokoh berdiri dibelakang bangunan baru, tempat yang menjadi pertemuan kali ini.

Ara tidak dilibatkan tentu saja, para anak yang belum dewasa ditempatkan diruangan berdeda dengan segala mainan dan camilan yang tidak akan membuat mereka bosan dan ditemani nenek Hwang yang belum kembali karena sang cucu juga sepertinya masih betah berada ditanah keluarganya.

Chanyeol duduk santai sambil memangku laptopnya selama di Korea dia mengerjakan pekerjaan lewat laptop, biasanya dia tidak kerasan jika berada dikumpulan orang-orang tua ini tapi pemandangan dihadapannya cukup mengasyikkan membuat Chanyeol sedikit betah, tepat dihadapannya ada Sehun yang duduk diam dengan segala ketidaknyamanannya yang terlihat dari berapa lama dia mengganti posisi duduknya, dan itu membuat Chanyeol merasa terhibur.

"Apakah semua sudah berada ditempatnya?" Suara pengacara keluarga Park memecah keheningan kaku yang ada diruangan tersebut.

Kakek Park yang paling tua duduk dikepala meja dengan tongkat berbentak kepala Phoenix yang merupakan pilar dari keluarga Park.

"Jadi apa yang sebenarnya ingin ayah bicarakan?" Tanya Siwon yang merupakan anak sulung dari Kakek Park, kedua adik perempuannya yang juga hadir disana tampak tak menikmati pertemuan ini.

"Ah aku ingin membicarakan tentang masa depan marga yang kita bawa agar terus bisa bertahan untuk kedepannya" Jawab Kakek Park dengan cerutu yang tersemat dibibirnya.

"Karena aku hanya mempunyai seorang putra yang bisa mewarisi margaku maka putranya juga harus bisa melestarikan marga ini, berikan seorang putra untuk keluarga besar ini"

"Seojin sudah mempunyai seorang putri, abeonim" Jawab Tiffany.

"Dia tidak akan membawa marganya, dia tidak bisa mewariskan marganya untuk keturunannya termasuk kedua putriku itu anak-anak mereka membawa marga suami mereka dan meski mereka berdarah Park tapi tentu saja berbeda, mereka tidak bisa memimpin keluarga besar Park dan tidak bisa meneruskan nama besar Park" Chanyeol memperhatikan kedua bibinya yang tampak muak dengan apa yang disampaikan oleh ayah mereka dan paman beserta sepupu-sepupu yang tampak juga mencibir dalam diam.

"Kalau Seojin tidak bisa memberikan keluarga ini seorang putra maka hal itu akan dibebankan pada Chanyeol yang sebenar lagi akan menikah, kenapa tidak pada Yoora? Tentu saja alasannya sama dia tidak bisa mewariskan marganya" Chanyeol melebarkan seringainya saat melihat mata Sehun melirik tidak fokus pada sekitarnya sedangkan kakak laki-lakinya tampak sedang menyusun kata dengan tangan terkepal erat.

"Dan kalau Chanyeol yang menanggung beban tersebut otomatis dia yang akan diberikan kepercayaan untuk menjadi pewaris segala kerajaan bisnis Park"

"Aku sudah mengurusi bisnis warisan Hwang, kenapa aku harus mengurusi ini juga, suruh saja hyung untuk mendapatkan anak lagi" Jawab Chanyeol sambil menatap Sehun yang langsung menatapnya dengan begitu tajam tapi ada pendar ketakutan dimata kecil tersebut.

"Chanyeol-ah" Tegur sang ayah cepat tapi Chanyeol tidak memperdulikannya, sudah dibilang dia muak dengan segala kekolotan keluarga ini tapi untuk saat ini sepertinya dia bisa sedikit mengambil keuntungan dari hal ini.

"Aku sudah sangat tua dan aku ingin dipastikan garis keturunanku akan masih terus berlanjut sebelum kematianku jadi jika Seojin memang masih ingin menjadi seorang pewaris sebaiknya dia mendapatkan seorang putra sebelum pernikahan Chanyeol dilakukan, jika sampai Chanyeol menikah dia belum memberikan kabar baik maka otomatis garis pewaris akan dialihkan, sudah dicatat? Dan jika memang kematian itu lebih cepat datang untuk membawaku semua yang kukatakan sudah dicatat dengan baik dan harus dilakukan, pertemuan hari ini selesai aku ingin segera beristirahat" Kakek Park pergi dari ruangan tersebut dibantu oleh sang pengacara membuat ruangan yang semula hening itu langsung kacau dengan segala omelan keluar dari para pihak wanita yang muak dengan segala adat atau apalah yang ada dikeluarga Park yang menurut mereka sangat kuno.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now