Candu 3

377 72 7
                                    






"Shan, habis ini lu ada kelas apa?" Tanya Seulgi yang sedang melahap batagor miliknya.

"Hmmmm bahasa asing, lu masih ada kelas?"

"Harusnya ada tapi dosennya nggak masuk diganti tugas jadinya"

"Langsung pulang dong?"

"Nggak, gue mau blind date dulu, gue ada kenalan cowok online dan ngajak ketemuan"

"Hati-hati jangan ketemuan sama cowok yang kek gitu ditempat sepi"

"Iya, aman-aman"

"Entar kabarin juga, gue nggak mau lu jadi korban penculikan bisa-bisa temen gue berkurang 1 entar temen gue cuma Dyo doang"

"Lah sekarang kan lu udah temenan sama si Jenggala"

"Dari mana asalnya lu bisa ambil kesimpulan kalau gue temenan sama itu makhluk satu"

"Iya tiap hari lu disamper buat ngasih satu keping coklat"

"Keknya dia mau buka praktek dokter gigi deh terus gue dijadiin kelinci percobaan, masa tiap hari gue disuruh makan coklat sih"

"Lha emang lu makan setiap hari?"

"Nggak lah, gila aja lu" Sehun mengeluarkan tupperware dari ransel membukanya membuat Seulgi terkikik geli.

"Udah hampir penuh tuh"

"Dikulkas rumah udah ada 1 toples yang penuh karena emang setiap hari dia nyamper kekelas buat ngasih coklat, tapi dia selalu tau kelas pertama gue yang mana emang bener-bener stalker dia tuh"

"Bisa lu jual kembali tuh, kan bentar lagi valentine"

"Siapa yang mau beli cokelat patah-patah kek gini sih?" Ujar Sehun lalu mematahkan 1 blok coklat dan memasukkannya kedalam mulut.

"Lebur aja jadi satu buat bikin cake, laku tuh minta Dyo bantuin bikin cake"

"Entar deh gue fikir-fikir dulu deh, kelas gue udah mulai nitip bayar ya Sell" Sehun menyerahkan uang dua puluh ribuan pada Seulgi dan menghabiskan minumnya sebelum beranjak dari sana.

"Bagi gue coklat satu dulu" Sebelum menutup toples kecilnya Sehun memberi Seulgi 2 potong coklat miliknya.

"Bener-bener bisa bikin kedai coklat itu anak" Gumam Seulgi melihat punggung lebar Sehun menjauh dari kantin.

Sehun berjalan dikoridor menuju kelas dengan santai masih dengan mengemut coklat yang tadi diambilnya dari ransel.

"Woy Shan!" Sehun menoleh cepat mendengar seseorang berteriak memanggil namanya.

"Ada apa?" Tanya Sehun heran melihat cowok yang memanggilnya kini terengah-engah dihadapannya.

"Lu punya air nggak?"

"Nggak ada" Jawab Sehun makin bingung saat cowok yang lebih pendek darinya itu sok akrab dan meminta air padanya.

"Yah kalau gitu tunggu bentar gue netralin nafas dulu sebelum ngomong"

"Eh ada urusan sama gue? Bisa entar aja nggak? Kelas gue udah mau mulai nih"

"Bolos aja"

"Hah?"

"Ini lebih penting daripada kelas lu"

"Apa yang lebih penting dari belajar"

"Jenggala lagi berantem di rooftop laboratorium"

"Terus apa hubungannya sama gue?"

"Lu kan pacarnya"

"Gue bukan pacarnya, entah darimana gosip yang sampai telinga kalau gue pacarnya Jenggala tapi semua itu hoax, jadi gue nggak ada urusan sama itu manusia satu oke"

Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang