Book 2

938 68 17
                                    





"Aku tidak menyangka waktunya tiba secepat ini, dia adalah putri kecilku kenapa dia terburu-buru untuk mengenalkan seorang pria pada kita, sungguh aku masih tidak rela" Lelaki manis itu tersenyum kecil sambil mengancingkan kemeja pasangannya yang sedari tadi menggerutu karena sang putri pulang membawa sang kekasih dan hari ini keluarga sang kekasih ingin bertamu.

"Biarkan saja lagipula Jaehyun adalah pemuda yang baik"

"Kamu baru bertemu dengannya satu kali dan sudah menggapnya pemuda baik?"

"Insting seorang ibu mungkin" Sehun tersenyum kecil lalu mengecup pipi sang suami cepat setelah dia menyelesaikan tugasnya merapikan kemeja hitam itu.

"Sudah sana keluar, putrimu itu akan sangat cerewet jika kamu tidak segera tiba diruang tamu dan menyambut kekasihnya" Pria jangkung itu tersenyum kecil lalu memberi kecupan singkat dibibir tipis namun ranum itu.

"Sehun-ah ayo setelah ini kita membuat baby  girl lagi, jika putrimu itu akan semakin banyak menghabiskan waktu dengan pacarnya, kita akan kesepian disini, kita hanya akan direcoki 2 anak nakal itu"

"Yak! Kita sudah tidak muda lagi dan lagi pula 2 anak nakal itu putramu, dia menuruni semua sifat mereka darimu"

"Mana ada, yang menuruni sifatku hanya Jean, dia pendiam, penurut aaah dia adalah putri kesayanganku"

"Jean sangat penurut itu karena menuruni sifatku"

"Benar juga, jadi ayo kita buat anak satu lagi yang bisa sepertimu, ayolah sayang"

"Chanyeol kita sudah tua"

"Tidak apa-apa aku masih tetap perkasa, kamu yang merasakannya tiap malam"

"Yak! Chanyeol" Sehun langsung kabur kekamar mandi karena malu saat Chanyeol menggodanya dengan mengedipkan sebelah matanya.

Setelah berhasil menggoda Sehun akhirnya Chanyeol turun kelantai bawah, disana dia mendapati dua putranya tengah berkelut dengan game mereka dan sang putri yang duduk tegang dan sesekali mengecek ponselnya, sungguh kenapa waktu berlalu begitu cepat padahal menurutnya baru kemaren dia dan Sehun berkenalan sekarang dia sudah akan berkenalan dengan seseorang yang dianggap penting oleh putri mereka.

"Papa" Chanyeol membuka lengannya saat sang anak sulung berdiri dari duduknya dan menghambur kedalam pelukannya.

"Putri papa cantik sekali"

"Benarkah? Apa menurut papa Jeff akan menyukai penampilanku malam ini?"

"Tentu saja, jika dia berani mengatakan tidak suka papa akan langsung menendangnya keluar dari rumah ini"

"Papa"

"Aku masih bingung kenapa manusia tampan seperti Kak Jeff bisa menyukai penyihir seperti Jean" Celetukan itu berasal dari Mark yang masih sibuk dengan gamenya.

"Apa kau bilang?" Jean yang merasa tersinggung langsung menghampiri sang adik dan menggigit telinganya, seperti Sehun yang sering menggigit telinga Chanyeol jika pria manis itu tengah kesal.

"Mama lihatlah Jean selalu melakukan kekerasan padaku, papa selalu memuji Jean kalau dia gadis anggun tapi lihatlah dia sangat bar-bar dia hanya menyembunyikan sifat aslinya itu" Mark langsung mengadu pada Sehun yang baru saja turun dan sekarang berdiri disamping Chanyeol.

"Mama pusing sekali kalau menghadapi kalian berdua"

"Bagaimana kalau kita pergi bulan madu lagi sayang, 1 bulan supaya kamu tidak pusing melihat tingkah aneh anak-anakmu itu"

"Noah akan ikut kemanapun Mama pergi" Sibungsu menyahut dengan enggan, dia adalah yang paling pendiam diantara yang lain meski jika sudah berulah maka Chanyeol dan Sehun akan pusing setengah mati.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now