Al's

294 52 5
                                    












Sehun memandangi Chanyeol yang tengah sibuk mencincang bawang merah dan bawang putih.

"Dihhh apaan ngiris begituan aja pake kacamata" Ujar Sehun sambil mangaduk pasta yang tengah direbusnya dan terkikik geli sedangkan Chanyeol menanggapinya dengan senyum tipis.

"Biar nggak nangis Bébé, ini bawang merahnya kayak lu sukanya bikin nangis"

"Lah kapan gue bikin lu nangis"

"Adalah masa gue nangis depan lu kan gengsi beb"

"Diiih cengeng lu"

"Hahaha cowok berhati lembut ini"

"Hmmmm iya deh, udah sini bawangnya udah belum?"

"Bentar lagi, ribet juga ya ngiris bawang doang"

"Tanda nggak pernah masak itu"

"Emang nggak pernah, gue kan cowok"

"Gue cowok juga masak tuh, jago lagi"

"Beda beb, lu emang harus pinter masak buat gue"

"Dihhh nggak mau tuh" Ejek Sehun menjulurkan lidahnya membuat Chanyeol berdecak gemas.

"Iya sih kan mau jadi dokter mana sempet masak kan"

"Kalau lu mau jadi apa babe?" Tanya Sehun membuat Chanyeol tertegun sejenak mendengar panggilan yang disematkan Sehun untuknya.

"Gue mah yang penting makan terus bahagia aja udah" Akhirnya Chanyeol memberikan jawabannya setelah beberapa detik terpaku.

"Lah jadi artis gitu kek, cita-cita jadi presiden atau anggota DPR gitu kan bisa bukan ang penting makan doang"

"Lho yang paling penting itu emang makan beb, kalau nggak makan mana bisa lanjutin cita-cita" Chanyeol menyerahkan bawang yang sudah selesai dia potong pada Sehun yang terkekeh kecil.

"Kenapa ketawa gitu?"

"Masih lucu aja liat lu masak pakai kacamata item, kayak mau ke pantai aja" Sehun tertawa gemas lalu meraih dagu Chanyeol dan mencium pipinya cepat, sedangkan Chanyeol lagi-lagi terdiam Sehun sudah berulang kali mencium pipinya jika moodnya benar-benar baik tapi masih bisa menimbulkan efek kejut yang menyenangkan untuk dirinya, setelah dipikir-pikir semenjak pacaran Chanyeol baru sadar kalau Sehun suka sekali physical touch, seperti cium, peluk dan usap kepala dan sebagainya.

"Kog malah diem aja? Ambilin susu dikulkas babe"

"Ah iya ini diambilin" Chanyeol tersadar dari lamunannya dan segera mengambil tepung yang diminta Sehun masih dengan senyum yang tak luntur dari bibir penuhnya, ah senang sekali.

"Lu tunggu aja didepan deh kasian kan capek nggak pernah masak tapi dipaksa buat bantuin, tapi inget jangan deket-deket sama bocah rese itu"

"Kalau lagi cemburu emang paling lucu" Sehun mendengus saat Chanyeol mencubit hidugnya.

"Nggak cemburu, udah sana-sana" Sehun mendorong Chanyeol agar keluar dari dapur agar dia bisa leluasa untuk melanjutkan acara memasaknya.

Sedangkan masih tertawah kecil setelah duduk disofa ruang tamu dia mengambil ponsel yang ada disakunya dan mulai membalas pesan dari sang ayah dan sang ibu yang meminta tanggal untuk bertemu, dia memang harus bergantian menemui kedua orang tuanya yang sudah memiliki kehidupan sendiri-sendiri.

"Allyz belum pernah ketemu papa ya? Hmmm besok ulang tahunnya Zoya ajak aja kali ya, sekalian kenalin ke papa" Gumam Chanyeol seorang diri, Zoya itu adiknya tapi berbeda ibu meski begitu tentu saja Chanyeol sangat mencintai adik perempuannya itu.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now