00. Prolog

2.6K 327 45
                                    

╒═════════•●•═════════╕

- 𝐓𝐇𝐄 𝐀𝐔𝐃𝐔𝐌𝐀 𝐌𝐀𝐒𝐊𝐄𝐍 -
A Secret From Dellway

╘═════════•●•═════════╛

═══

═══════

═══════════════

════════════════════════




Dahulu kala, ketika seseorang menyebutkan Auduma, yang terbayangkan di pikiran mereka ialah sebuah dataran luas nan makmur yang dipimpin oleh seorang Raja yang bijaksana. Siapa pun yang pernah berkelana ke Auduma pastinya akan bersaksi bahwa negeri tersebut merupakan tanah yang dianugerahi tetesan surga dari langit, itu membuktikan betapa indahnya Negeri Auduma itu sendiri.

Tak hanya pesona alam, rakyat Auduma pun diakui oleh para pelancong sebagai rakyat yang ramah. Dengan kehidupan yang sederhana, mereka menjalani hari-hari mereka dengan sejahtera, dan itu dikarenakan rasa hormat dan percaya mereka terhadap Sang Raja.

Ialah Sang Raja, pemimpin negeri Auduma yang teramat dicintai para rakyatnya. Garis keturunan yang mulia tidak hanya membuat Raja tersebut menjadi penguasa negeri. Melainkan karena sikap adil dan bijaksana yang merupakan kunci dari dirinya yang berhasil memikat hati seluruh rakyat untuk memercayakan hidup mereka di bawah naungan kerajaan.

Istana Auduma sendiri terletak di wilayah hijau, di balik pegunungan Violetta. Lingkungan kerajaan teramat asri dengan pepohonan dan bunga yang memperindah bangunan megah itu. Tahun demi tahun, Sang Raja dikaruniai lima orang anak, tiga orang pangeran dan dua putri.

Akan tetapi, karena rasa adil Sang Raja yang teramat—hingga ia tidak kunjung juga memutuskan siapa pewaris tahta, keadilan tersebut justru tidak dapat mencegah perselisihan dan pertumpahan darah yang akhirnya terjadi di antara para penerusnya.

Dan dikarenakan sifat iri dengki, sombong, tamak, dan sifat-sifat dosa yang dimiliki oleh para penerus.

Negeri Auduma kini hilang dan tak pernah terdengar lagi.

Dan apabila seseorang menanyakan tentang Auduma, di pikiran mereka ialah suatu dataran yang diduduki oleh lima kerajaan. Juga dua syair yang sudah berusia ratusan tahun.

Hey, lihatlah kebun itu,
perkara hujan yang turun di sebagian tempat.
Oh, lihatlah yang terjadi,
itu menyebabkan tanaman-tanaman
di sana saling menginjak.

Hey, lihatlah kastil itu,
perkara obor yang menerangi dalam temaram.
Oh, lihatlah yang terjadi,
batu-batu tembok itu berlarian mencari hangat.

Wahai kebun yang rusak, kastil yang runtuh.
Tidaklah itu semua terjadi tanpa adanya rasa tamak dan dengki.

Hey, lihatlah Auduma.
Oh, wahai negeri indah yang hilang dalam semalam,
mengapa kau sembunyikan pusaka dan menelan serakah?

Syair tersebut masyhur dikenal sebagai Syair (Keruntuhan) Auduma. Dan satu syair lagi tentang Auduma yang hanya diketahui oleh para bangsawan dan cendekiawan, yaitu Syair (Ramalan) Auduma.

Hei, lihat kerajaan itu!
Sungguh indah dan damai.
Hei, lihat Raja bijaksana itu!
Sungguh kamu akan berbahagia!

Hei, jangan kamu murung,
Sungguh kamu telah rugi.
Keberuntungan 'kan menyertaimu.
Tanam itu pada diri.

Para pemakai topeng senantiasa melindungi,
Jangan sungkan kamu pada mereka.

Sungguh tragis nasib mereka,
Akhir yang menyedihkan,
Hati yang telah patah,
Tangis yang menemani.

Hei, jangan kamu bersedih.
Mereka akan melindungimu.

════════════════════════

═══════════════

═══════

═══
















© c h a n o p u s

August, 11
2022.

THE AUDUMA MASKEN : A Secret From Dellway ✔Where stories live. Discover now