Apa? Pt. II ⚠️⚠️

6.3K 501 8
                                    




"Nghh.. K-kak."

Suara kecipak bibir yang saling beradu memenuhi apartment kedua sejoli yang sedang dimabuk cinta. Setelah Felix mengiyakan keinginan Changbin pulang dari kampus, di sinilah mereka sekarang. Dengan Changbin yang tidak lagi dapat menahan dirinya dan berakhir mereka yang berciuman intens di balik pintu apartment yang sudah tertutup.

"Le-pashh duluhh."

Suara Felix menginterupsi, merasa kehabisan nafas dan tidak nyaman berciuman di balik pintu. Segera saja mereka melepaskan sepatu yang masih dipakai dan tanpa sabar Changbin membuang tas mereka ke sembarang arah lalu menggendong kekasihnya seperti koala. Selanjutnya Changbin kembali menyatukan bibir mereka, sungguh bibir Felix adalah candunya.

Keheningan sesaat di tempat itu kini kembali terisi suara ciuman sepasang kekasih itu. Sesekali terdengar suara lenguhan dari sang submissive yang merasakan elusan seduktif di pinggang rampingnya, atau ketika tangan Changbin turun ke bongkahan pantatnya dan meremasnya halus. Changbin melepas pagutan bibir mereka dan mengangkat sebelah tangannya untuk menghapus saliva di sudut bibir kekasih manisnya.

"Sayang.."

Changbin menggeram, menatap kekasihnya yang saat ini memandangnya sayu seakan menggodanya untuk segera melakukan apa yang ia inginkan di kantin kampus tadi. Ah, Changbin tidak tahan lagi.

Segera Changbin bawa kekasih yang sekarang sedang mengendus lehernya dan menciumnya seduktif ke dalam kamar. Ia ingin segera dipuaskan.

Kini keduanya sudah terbaring dengan Felix di bawah kungkungan tangan kekar sang dominan, mengalungkan tangannya dan menarik lembut leher Changbin. Saling menatap dengan penuh cinta dan perasaan menggebu di dalam diri.

Bibir mereka kembali menyatu dan entah sejak kapan kancing kemeja Felix sudah terbuka seluruhnya, membuat Changbin dengan leluasa mengelus perut dan dadanya sensual menimbulkan suara lenguhan yang tertahan ciuman panas keduanya.

Tangan Changbin mulai turun, bergerak menurunkan resleting celana Felix. Hampir saja ia tarik turun celana kekasih manisnya kalau saja tidak didengarnya suara handphone yang berdering nyaring di kantong celana Felix. Changbin berdecak kesal karna kegiatannya terganggu.

"Angkat dulu."

Ucapnya mengalah ketika dilihatnya Felix yang menatap ke arahnya, merasa bersalah karna kegiatan mereka terganggu.

"Halo Jisung, ada apa?"

"KAU BERTANYA ADA APA?! MANA TUGAS BAGIANMU? AKU MENUNGGU SAMPAI LUMUTAN TAU! INGAT LEE FELIX PAK KIM TIDAK AKAN MEMBERI AMPUN KALAU SAMPAI KITA TERLAMBAT MENGUMPULKAN TUGAS."

Teriakan melengking sahabatnya membuat Felix harus sedikit menjauhkan handphone dari telinganya. Tidak heran sahabatnya bisa semarah itu, karna memang seharusnya Felix mengirimkan file tugas bagiannya kepada Jisung, yah kalau saja tadi ia tidak diganggu tatapan kekasih tampannya yang sekarang sedang berbaring di sampingnya sambil menatap langit-langit kamar.

"Iya iya akan segera aku selesaikan, 30 menit lagi aku kirim padamu. Maaf ya Jiii~."

Didengarnya Jisung disana yang mendengus kesal, Jisung akan kalah kalau Felix sudah meminta maaf dengan mengayunkan nada bicaranya.

"Ya sudah aku tunggu, 30 menit belum dikirim aku akan menghantuimu 7 hari 7 malam!"

Ucap sahabatnya final sebelum mematikan sambungan itu seenaknyan. Felix menghembuskan nafasnya dan menatap Changbin yang masih berbaring di sampingnya.

"Kak.."

Changbin mengalihkan pandangannya dari langit-langit kamar ke wajah Felix yang sedang menatap menyesal ke arahnya. Changbin mengangguk mengerti dan mengangkat tangannya untuk mengusak rambut kekasihnya.

"Tidak apa-apa, selesaikan dulu tugasmu. Aku bisa selesaikan sendiri."

Felix merasa bersalah ketika dilihatnya Changbin yang bangkit dan masuk ke kamar mandi. Namun sedetik kemudian ia ikut bangun dari tempat tidur untuk mengganti pakaian dengan baju rumahan dan mengambil laptop di tasnya yang tergeletak di lantai, ingin segera menyelesaikan tugasnya agar sahabat tupainya tidak mengamuk lagi.










Lee Felix, alasanku untuk selalu mengalah.










Three Words [ChangLix] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang