Breathe (BONUS)

2.1K 321 44
                                    


"Dijemput kekasihmu lagi?"

Miss Kang tiba-tiba muncul ketika Felix sedang merapikan peralatan jahit. Pemuda manis itu sedikit terkejut namun kemudian berseru protes.

"Dia bukan kekasihku, Miss."

"Kau pikir aku tidak bisa melihat kilatan cinta di mata kalian?"

"Tapi kami hanya berteman," ucap Felix setenang mungkin mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya. Miss Kang hanya tersenyum kemudian memilih meninggalkan pegawainya sendiri. Namun sebelum pergi, dengan iseng wanita itu mengucapkan sesuatu yang membuat Felix semakin merona.

"Mana ada teman yang berciuman setiap bertemu, di depan butik pula."





"Sudah lama menunggu?"

Felix berjalan mendekat ke arah seseorang yang berdiri di samping mobil berwarna hitam. Orang itu terlihat bersandar pada mobilnya sembari tangannya sibuk dengan ponselnya. Dengan segera ia menyimpan ponselnya di saku dan mendongak menatap Felix.

"Tidak. Jika menunggumu walau berjam-jam pun akan terasa sebentar."

"Jangan mulai," ucap Felix sembari memutar bola matanya malas membuat pria di hadapannya terkekeh.

"Ciumnya mana?" Ucap pria itu sembari memonyongkan bibirnya.

"Nih," Felix menempelkan telapak tangannya pada bibir pria itu, "ayo pulang."

"Loh kok begitu?"

"Ayo Changbin, aku malu."

Felix merengek membuat Changbin menaikkan sebelah alisnya. Tumben sekali pemuda manis itu menolaknya. Setelahnya pria itu masuk ke dalam mobil menyusul Felix yang sudah lebih dulu duduk diam di kursi penumpang.

"Ada apa?" Tanya Changbin sembari memegang pipi Felix untuk diarahkan menghadapnya.

"Lain kali jangan sembarangan menciumku di depan butik."

"Kenapa?"

"Aku malu," ucap Felix dengan wajah yang semerah tomat.

"Malu berciuman denganku?"

Felix menggeleng kencang sampai poninya bergerak lucu, "malu pada Miss Kang, nanti aku digoda lagi karena ketahuan berciuman di depan butik."

"Miss Kang melihat kita berciuman?" Tanya Changbin yang diangguki Felix. Pria itu terkekeh pelan kemudian mengacak rambut Felix dengan gemas.

"Ya sudah, mulai hari ini aku cium di dalam mobil saja."

Cup

Belum sempat Felix menjawab, bibirnya sudah terlebih dulu dibungkam oleh bibir milik Changbin. Hanya mengecup beberapa detik kemudian pria itu kembali menjauhkan wajahnya.

"Hari ini mau berkencan kemana, sayang?"

"Jangan panggil aku sayang."

"Aku pikir kau yang memintanya?"

Felix mendengus, beberapa hari yang lalu ketika ia minum bersama salah satu temannya sampai mabuk, Changbin datang menjemputnya. Pemuda manis itu terus meracau hal-hal aneh sampai pada ia meminta Changbin untuk menjadi kekasihnya dan memanggilnya sayang. Tentu saja Changbin tidak menolak. Ia kan sudah mendeklarasikan diri sebagai bucin Felix nomor satu.

"Terserah lah."

Changbin terkekeh dan mulai menjalankan mobilnya dengan pelan. Keheningan tercipta beberapa saat di dalam mobil itu sampai ketika mobil berhenti karena lampu merah, Felix lebih dulu membuka suara.

Three Words [ChangLix] Where stories live. Discover now