Make It Real 🔞 (Special 1k)

7.8K 431 27
                                    


(Read Reality first before you read this story)


"Ayo kita realisasikan seluruh adegan yang sudah kau baca."
-from Reality






"Apa tidak apa-apa?"

Felix berucap sembari menatap pemuda lebih tua di sampingnya yang sedang sibuk menatap layar handphonenya.

"Ini yang biasa kau baca?"

Tanya Changbin masih setia menatap layar handphone yang menampilkan deretan kalimat dari fanfiction yang sedang ia baca. Dan pertanyaan itu hanya dijawab anggukan oleh Felix yang masih menatapnya. Setelah beberapa saat, Changbin meletakkan handphonenya di nakas samping ranjang hotel yang mereka tempati dan beringsut semakin mendekat ke arah Felix.

"Sini sayang."

Blush

Pipi Felix memerah ketika Changbin memanggilnya dengan sebutan sayang lalu memeluknya dengan erat. Rasanya dia tidak mampu berkata-kata dan hanya bisa mengikuti apa yang akan Changbin lakukan selanjutnya.

Pemuda yang lebih tua mulai menciumi pucuk kepala Felix dengan sayang, turun ke dahinya, kedua matanya, hidung mungilnya, dan kedua pipinya. Kemudian dia menatap Felix yang hanya diam dengan pipi yang sangat merah. Benar-benar terlihat manis seperti apa yang dijabarkan di dalam fanfic yang baru ia baca.

"Kenapa harus membaca hasil imajinasi orang lain kalau kita bisa melakukannya secara langsung hm?"

Felix sedikit bergidik ketika merasakan Changbin berbisik di telinganya dan mengecupnya pelan.

"Kau siap?"

"Nghh hyung.."

Felix melenguh pelan merasakan lehernya yang tiba-tiba digigit dan dijilat oleh Changbin sampai menimbulkan bekas kemerahan yang menandakan kepemilikan.

"Call me daddy, sayang."

Ucap Changbin tepat sebelum meraup bibir milik rekan segrupnya. Awalnya hanya pagutan biasa namun semakin lama ciuman mereka semakin intens. Dengan lidah yang saling beradu dan bunyi kecipak juga lenguhan pelan dari Felix menimbulkan sensasi aneh dalam diri Changbin.

Entah siapa yang memulai, namun kini tubuh keduanya sudah polos tanpa sehelai benangpun. Tatapan mata Changbin saat ini berubah menjadi tatapan nafsu menatap tubuh Felix yang sudah dipenuhi bercak merah karya Changbin beberapa saat lalu.

Tangannya bergerak mengelus sesuatu di tubuh bagian selatan Felix menimbulkan erangan tertahan dari pemuda manis itu. Changbin mulai mengurutnya pelan naik turun dengan tempo yang teratur. Desahan Felix semakin menjadi seiring pergerakan tangan Changbin yang semakin cepat memainkan miliknya di bawah sana.

"Ahh hh hyu- ngghh hyung ah akh ku ingin.."

Ketika Felix hampir mencapai kenikmatannya tiba-tiba Changbin menarik tangannya, menghentikan kegiatan memanjakan milik Felix membuat sang empunya mendesah frustasi karena gagal mencapai puncak pertamanya.

"Sudah ku bilang, panggil aku daddy atau kau akan ku hukum. Bukankah kau ingin melakukan seperti yang ada di dalam cerita itu hm?"

Felix melenguh pelan ketika Changbin menjilat nipplenya sekilas lalu menatapnya dengan pandangan tajam yang menurut Felix sangatlah sexy.

"Daddy... Please.."

Changbin menggeram ketika pemuda di bawahnya memberikan tatapan sayu dengan tangan mungilnya yang mengelus lembut milik Changbin. Sangat menggoda.

"Ahh persetan dengan cerita bodoh itu, aku sudah tidak sabar. Tahan ya sayang."

Felix melotot kaget ketika Changbin justru bersiap menghujamkan miliknya di bawah sana tanpa melakukan foreplay terlebih dahulu. Ini... Ini tidak seperti fanfic yang ia baca! Bukankah itu akan sangat menyakitkan? Buru-buru ia menahan dada Changbin, berusaha menyadarkan Changbin yang kini sudah dikuasi nafsu.

Three Words [ChangLix] Kde žijí příběhy. Začni objevovat