Let's Try

2.5K 313 16
                                    


"Bin."

Seorang pemuda manis memanggil temannya di tengah permainan mereka. Saat ini dua pemuda beda perawakan tengah duduk di karpet menghadap layar tv dengan stick ps di tangan masing-masing.

"Apa?"

"Kau pernah berfikir tentang hubungan sesama laki-laki?"

Mata mereka fokus pada permainan namun keduanya masih saling menanggapi obrolan.

"Maksudmu hubungan yang bagaimana?"

"Yang cinta-cintaan."

"Aku tidak tau hubungan mereka seperti apa."

Keduanya masih sibuk menggerakkan jari-jari mereka pada stick ps, tidak ada yang mau kalah meskipun itu hanya permainan biasa.

"Aku penasaran bagaimana- EH EH KOK AKU KALAH?!"

Felix berteriak heboh ketika jagoannya kalah melawan milik Changbin. Ia tidak terima karena tadi ia yang hampir memenangkan pertarungan.

"Makanya jangan memikirkan hal-hal aneh terus."

"Tapi kan aku hanya penasaran. Tiba-tiba saja kepikiran."

Felix meletakkan stick psnya lalu membaringkan tubuhnya di atas karpet kamar Changbin. Sang empunya kamar yang melihatnya pun hanya memandang pergerakan Felix.

"Mau mencobanya?"

Felix menolehkan kepalanya, menatap Changbin yang sekarang menatapnya dengan ekspresi andalannya, datar.

"Apanya?"

"Menjalin hubungan sesama laki-laki."

Felix memandang heran ke arah Changbin. Bagaimana bisa manusia satu itu dengan entengnya mengajak orang lain menjalin hubungan yang menurut orang masih tabu seperti mengajak membeli gorengan? Tapi jika dipikir lagi, Felix memang ingin tau rasanya berhubungan sesama jenis.

Seperti remaja pada umumnya, Changbin dan Felix juga memiliki rasa ingin tau yang tinggi. Akhirnya Felix menatap lurus ke arah mata Changbin dan mengangguk setelahnya.

"Ayo kita coba Bin."









"Tumben naik motor?"

Felix bertanya ketika ia melihat Changbin di atas motornya dengan seragam sekolah lengkap sudah berada di depan rumahnya. Biasanya mereka akan berangkat sekolah menaiki bus, tapi kali ini Changbin turut serta membawa motor sport kesayangannya.

"Kalau di drama naik motor terlihat lebih romantis."

"Memangnya kau suka menonton drama?"

"Baru kemarin aku menontonnya."

Felix mengerutkan keningnya bingung. Changbin itu paling anti dengan hal-hal sok romantis, apalagi drama cinta-cintaan. Tapi tumben sekali pemuda datar itu mau menontonnya.

"Tumben?"

"Untuk survei. Cepat naik. "

"Survei apa?"

Felix mendekat, menerima helm yang diserahkan oleh Changbin dan segera memakainya.

"Survei yang dilakukan sepasang kekasih ketika berkencan."

"Hah?"

Felix tidak tau jika Changbin ternyata seniat itu untuk menjalin hubungan sesama jenis. Ia kira pemuda datar itu hanya main-main ketika mengatakan ingin mencoba berhubungan dengan sesama lelaki.

"Jangan melamun saja cepat naik."

Changbin menarik tangan Felix agar segera naik ke boncengan. Felix menurut dan kemudian segera naik namun Changbin tak kunjung menjalankan motornya.

Three Words [ChangLix] Where stories live. Discover now