Roomate III

2K 338 93
                                    


Felix duduk di pinggir ranjang dengan masih memegang fotonya. Hari sudah gelap tapi Changbin belum juga kembali. Sudah coba dihubungi tapi ponselnya tidak aktif. Sekarang Felix sudah tau Changbin mengambil fotonya secara diam-diam dan bahkan memajangnya, tapi entah kenapa ia tidak merasa marah sedikitpun. Ia hanya penasaran dan ingin tau alasan Changbin melakukan itu. Tapi jika pemuda itu tak kunjung pulang begini, bagaimana bisa ia bertanya.

Felix mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang lewat sambungan telepon.

"Halo?"

"Hyunjin."

"Hm."

"Kau dimana? Bisa bertemu sekarang?"








"Ada apa?"

Kini dua pasang sahabat beda perawakan itu sedang duduk bersebelahan di playground dekat asrama. Felix masih diam, ia bingung juga mau menjelaska mulai darimana.

"Kau menyuruhku kesini malam-malam karena ingin menceritakan sesuatu atau mau menjadikanku pajangan?"

"Tunggu dulu, aku bingung harus cerita darimana."

"Soal?"

Felix terdiam beberapa saat, kemudian dia mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya yang membuat Hyunjin bingung.

"Fotomu? Kenapa diberikan padaku? Kau minta aku santet?"

"Hyunjin!"

Felix yang kesal segera menjambak rambut Hyunjin membuat pemuda tinggi itu memekik minta dilepaskan. Hyunjin merutuk dalam hati. Brutal sekali sahabatnya yang satu ini, padahal kan ia hanya bertanya.

"Sakit!"

"Ya makanya yang serius!"

"Kan aku bertanya!"

"Menyebalkan."

Felix ngambek, agak menyesal mengajak Hyunjin bertemu. Bukannya menyelesaikan masalah justru menambah masalah dalam hidup.

"Itu memang fotoku, tapi aku belum pernah melihat foto itu sebelumnya."

Alis Hyunjin terangkat sebelah mendengarnya, ia jadi semakin tertarik mendengar cerita Felix.

"Lalu?"

"Foto itu milik Changbin, dia memajangnya di meja belajar. Tapi yang diperlihatkan bukan fotonya, melainkan baliknya."

Hyunjin membalik foto itu dan menemukan sebuah kata disana yang belum pernah ia ketahui sebelumnya.

"Ange artinya apa?"

"Malaikat."

"Wow," Hyunjin refleks bergumam kagum. Jadi sahabat manisnya punya secret admirer?

"Bagaimana bisa seorang Lee Felix yang seperti iblis disebut malaikat."

Hyunjin segera menggeser tubuhnya menjauh ketika dilihatnya Felix melirik tidak terima ke arahnya. Ia takut dijambak lagi. Pemuda manis itu sangat kejam.

"Aku bingung."

"Tanyakan saja pada orangnya."

"Ia belum pulang dari tadi sore. Saat aku tidak sengaja menjatuhkan figura fotonya tadi, dia melihat aku sedang memegang foto ini dan setelahnya segera pergi."

Hyunjin manggut-manggut, jika dirinya berada di posisi Changbin juga mungkin ia akan pergi seperti itu. Tangan besar Hyunjin bergerak menepuk pelan kepala Felix.

"Sepertinya dugaanku benar."

"Apa?"

"Dia menyukaimu."

Three Words [ChangLix] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon