Aurora IV: White

2.8K 371 161
                                    

"Mmhh."

Suara lenguhan terdengar dari pemuda yang lebih kecil tat kala merasakan elusan pelan di pinggangnya. Sedangkan suaminya yang mengukung badannya bergerak semakin cepat menyecap rasa manis dari bibir pasangannya.

Felix mendorong pelan pundak sang dominan ketika merasakan pasokan udaranya menipis. Changbin yang paham segera memundurkan badannya lalu menatap wajah suami manisnya yang sedang terengah karena ciuman panas mereka pagi itu.

Cup

"Manis sekali, istri siapa ini," ucap Changbin setelah mengecup singkat bibir Felix yang sedikit terbuka.

"Aku laki-laki!"

"Iya sayang, suami manisku."

Felix tidak menjawab, biar saja terserah Changbin mau bilang apa. Ia mendorong pelan tubuh Changbin agar menyingkir dari atasnya kemudian mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja nakas samping ranjang. Setelahnya ia menyesal ketika membuka percakapan grup bersama para sahabatnya.


BUDAK TUGAS
You, Hyunjin, Jisung, Seungmin

Jisung
|Felix mana Felix

Hyunjin
|Kenapa tidak mencari pangeran saja?

Seungmin
|Berisik!
|Kalian mengganggu

Jisung
|Ini penting!

Seungmin
|Ada apa?

Jisung
|Katanya sex memang sakit!

Seungmin
|-___-

Hyunjin
|Kata siapa?

Jisung
|Youtube 👉👈
|Apa sangat sakit? @Felix



"Dasar gila."

Changbin yang sedang tiduran sembari memandangi langit-langit kamar menolehkan kepalanya ketika mendengar Felix bicara.

"Siapa yang gila?"

"Kau," ucap Felix sembari bangun dari ranjang dan segera masuk ke kamar mandi. Changbin melongo menatap kepergian suami manisnya lalu ia berkedip bingung beberapa kali.

"Aku salah apa?" Gumamnya pada diri sendiri.







"Nanti pulang seperti biasa?" Tanya Changbin yang berdiri di samping mobilnya. Saat ini mereka berada di tempat parkir fakultas ilmu keolahragaan. Biasa lah, suami yang baik tentu akan mengantarkan kesayangan untuk menimba ilmu.

"Aku pulang agak sore karena ada kelas pengganti, kau pulang duluan saja."

"Kelasmu sampai jam berapa?"

"Sampai jam 5."

Changbin mengangguk lalu tangannya bergerak merapikan rambut Felix yang berantakan karena terkena tiupan angin.

"Aku tunggu, kalau sudah selesai telepon saja."

"Bukannya kelasmu hanya sampai jam 3?"

"Tidak apa-apa, aku mau konsultasi ke dosen juga."

"Soal pernikahan lagi?"

Changbin meringis lalu mencubit hidung Felix pelan, "tentu saja."

"Ya sudah aku ke kelas dulu, keburu telat."

Three Words [ChangLix] Where stories live. Discover now