Love Is A Mystery

3.3K 322 114
                                    

PENGUMUMAN

Sehubungan dengan saya sebagai penulis book ini sedang mengalami yang namanya writer's block alias buntu ide. Maka saya umumkan mulai hari ini akan hiatus dari dunia penulisan. Entah kapan akan kembali tapi semoga kalian mau menanti. Untuk cerita yang belum saya selesaikan, saya mohon maaf dengan sangat karena seluruh cerita juga akan discontinue. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.









Klik

Setelah memastikan postingan itu terkirim, Felix segera me-log out akunnya dan mematikan laptopnya. Ia duduk di meja belajarnya sembari memandang ke luar melalui jendela kamarnya. Pemuda manis itu diam sebentar sebelum akhirnya menghembuskan nafas berat dan mengambil ponselnya untuk menghubungi sahabatnya.

Jisooongg
0110 - xxxx

Ji, dimana?|

|Rumah
|Kenapa?

Aku bosan|

|Aku tidak

Cara menghilangkan|
kebosanan bagaimana?

|Huh?
|Biasanya kau akan menulis
cerita?

Kehilangan minat|
Ada cara lain tidak?|

|Oh, aku tau!

Apa?|

|Masuk ke dunia pelangi
|Dijamin seru

Jangan gila!|

|Coba saja, siapa tau cocok
|Sudah dulu ya
|Kak Minho sudah datang

Kencan terus!|
Read

"Han Jisung kurang ajar," gerutu pemuda manis itu pelan ketika pesannya hanya dibaca oleh sahabatnya. Ah rasanya ia sangat bosan. Daripada hanya diam di apartemen, Felix memilih pergi berjalan-jalan ke area kampus untuk menghilangkan kebosanan. Kenapa kampus? Entahlah, sedang ingin saja.








Felix berjalan di sekitaran taman fakultas teknik karena ia sedang bosan. Tidak usah menyebut Felix sedang mencari jodoh karena ia juga bagian dari fakultas itu. Jangan salah, meski wajah manis begitu tapi ia merupakan mahasiswa teknik mesin. Keren kan Felix?

Ia menghentikan langkahnya dan memilih duduk di salah satu bangku yang berada disana. Tangannya membawa beberapa cemilan dan juga sekaleng minuman untuk menemani waktu santainya. Suasana di kampus saat itu cukup lengang karena memang akhir pekan dan tidak ada aktivitas perkuliahan. Hanya terdapat beberapa anak organisasi dan juga mahasiswa yang sedang kerja kelompok di kampus. Biasa lah numpang wifi.

"Sendirian saja cantik?"

Felix menoleh ke belakang dan mendapati seorang pemuda tengah tersenyum genit ke arahnya. Hampir saja tadi ia mengumpat karena digoda, tapi tidak jadi ketika melihat siapa pelakunya.

"Apa sih," ucapnya tak minat dan kembali memusatkan pandangannya ke depan.

Pemuda yang memanggil Felix tadi pun segera duduk di sampingnya dan dengan seenaknya ikut memakan cemilan milik pemuda manis itu.

"Tumben akhir pekan main ke kampus?" Tanya pemuda tadi membuka percakapan.

"Bosan."

Three Words [ChangLix] Where stories live. Discover now