Lemonade

3.3K 393 24
                                    




"Aku bosaaann."

Suara berat terdengar dari seorang pemuda yang tengah berguling-guling di lantai kamarnya. Ingin melakukan sesuatu namun tidak ada teman untuk bermain. Akhirnya dengan rasa malas yang teramat sangat ia bangun dan berjalan mendekat ke arah cermin besar di sudut kamarnya. Mengamati pantulan dirinya yang terlihat cantik, ah tidak -tampan dengan rambut merahnya yang mulai luntur menjadi pink.

"Hmm kau sangat tampan, Lee Felix."

Ucapnya dengan percaya diri sembari menaik turunkan alisnya ke arah cermin. Setelahnya ia berjalan ke arah lemari pakaian untuk berganti baju. Dia sudah memutuskan untuk pergi sendiri saja, tidak apa-apa meskipun nantinya tidak ada yang diajak berbincang. Setidaknya ada pemandangan lain yang lebih seru ketimbang hanya berdiam diri di kamar.

Sekali lagi ia memandang pantulan dirinya di cermin setelah berganti baju. Kaos putih dipadukan dengan sweater kebesaran, sesederhana itu namun terlihat sangat tampan.



Setelah merapikan rambutnya ia pun bergegas keluar rumah, berjalan ke arah halte bus di dekat rumahnya untuk pergi ke tempat yang ia sendiri belum tau tujuannya mau kemana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah merapikan rambutnya ia pun bergegas keluar rumah, berjalan ke arah halte bus di dekat rumahnya untuk pergi ke tempat yang ia sendiri belum tau tujuannya mau kemana.






Dipandangnya stan stan makanan yang berjajar rapi di sepanjang jalan. Saat itu suasana cukup ramai dipadati orang-orang yang menghabiskan malam akhir pekan mereka bersama teman maupun kekasih.

Felix berjalan-jalan mengelilingi area itu dan sesekali membeli makanan untuk mengisi perutnya yang mulai lapar karena sudah waktunya makan malam.

Sambil meminum orange juice iapun kembali berjalan melihat sekeliling dan berhenti ketika dilihatnya banyak orang berkumpul di satu titik untuk menonton busking. Felix jadi tertarik mendekat dan ikut mendudukkan dirinya di tempat itu.

"Woah keren.."

Felix dengan tatapan berbinarnya terus-terusan memuji penampilan seseorang yang bernyanyi di tengah sana sembari memetik gitarnya. Suara merdunya mengalun indah turut meramaikan suasana di tempat itu.

"Hei kau yang disana, kemarilah."

Setelah selesai bernyanyi, pemuda berambut hitam yang masih duduk di tempatnya sembari memangku gitar itu memanggil seseorang.

Felix ikut mengedarkan pandangannya seperti penonton yang lain, mencoba mencari siapa yang dipanggil oleh orang itu. Ketika pandangannya kembali ke depan, dilihatnya pemuda itu yang sedang menatapnya. Eh? Felix jadi bingung. Matanya mengerjap imut.

"Iya kau, laki-laki rambut pink yang sedang menatapku."

Felix masih mengerjap bingung, lalu menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya. Memastikan apakah benar ia yang dimaksud. Felix semakin bingung ketika musisi jalanan itu menganggukkan kepalanya.

"Iya, kemarilah."

Dengan rasa bingung dan jantungnya yang tiba-tiba berdetak tak karuan, ia maju ke depan dan duduk di samping musisi tadi.

"Siapa namamu?"

"Lee Felix."

"Baiklah Lee Felix, ada sebuah lagu yang ingin ku bawakan untukmu."

Felix hanya bisa diam menatap lelaki di sampingnya yang mulai memetik pelan gitarnya. Setelah itu terdengar suara merdunya yang mengalun indah membawakan lagu lemonade milik Jeremy Passion.

"He's my sunshine in the rain
My Tylenol when I'm in pain yeah
Let me tell you what he means to me
Like a tall glass of lemonade
When it's burning hot on summer days
He's exactly what I need"

Ya Tuhan, rasanya pipi Felix hampir terbakar sekarang. Ia sangat malu, pipinya pasti sudah semerah kepiting rebus. Ia tau lagu ini! Dan.. Dan.. Sungguh, lelaki berambut hitam itu mengganti liriknya! Harusnya she bukan he!

"He's soothing like the ocean rushing on the sand
He takes care of me, baby
And he helps me be a better man
He's so beautiful, sometimes I stop to close my eyes
He's exactly what I need"

Lelaki itu sangat tampan ketika sedang bernyanyi dan memetik gitarnya. Terlebih lagi dengan senyum yang terus mengembang di wajahnya ketika ia bernyanyi. Sangat tampan, Felix sampai terpana melihatnya.

"He's my smile when I'm feeling blue
He's my good night sleep when my day is through yeah
Let me tell you what he means to me
(She's kinda like this)
Kinda like the feeling after your first kiss
Except that everyday he makes me feel like this"

Jantung Felix serasa berhenti berdetak ketika orang yang sedari tadi ia pandangi mengalihkan pandangan ke arahnya masih dengan senyum yang sama. Melanjutkan nyanyiannya dengan terus menatap Felix dan kalimat terakhir yang ia nyanyikan membuat pipi Felix kembali merona.

"You're exactly what I need..."

Siapapun tolong bawa pergi Felix dari tempat ini! Felix tidak sanggup dengan keromantisan ini. Ia sangat malu merasakan jantungnya yang dengan lancangnya berdetak sangat kencang hanya karena dinyanyikan oleh pemuda yang bahkan tidak Felix ketahui namanya.

"Aku, Seo Changbin, izinkan aku untuk mengatakan satu hal padamu. Lee Felix, I think I fall in love with you at the first sight. Maukah kau berkencan denganku?"
















"LEE FELIX BANGUN! KAU BILANG ADA KELAS PAGI HARI INI!"

Felix membuka matanya dengan cepat. Mengerjapkan matanya sebentar untuk mengembalikan kesadaran.

"YA TUHAN HANYA MIMPI!!!!"










Lee Felix, ini hanya mimpi.









Three Words [ChangLix] Where stories live. Discover now