Sunshine: Grow Up

1.8K 306 61
                                    


"Panggil bunda ya."

"Um"

Felix kecil mengangguk semangat dan tersenyum dengan manis. Namun tiba-tiba wajahnya berubah sedih membuat Changbin dan bundanya penasaran.

"Felix kenapa?"

Changbin mendekat, memegang tangan mungil Felix dan ia gerak-gerakkan tangan itu. Felix menoleh menatap Changbin dengan mata berkaca-kaca.

"Kalau Felix jadi adik kak Changbin lalu mama Felix bagaimana?"

Kedua orang disana terdiam.







"Kakak ayo cepat nanti aku terlambat!"

"Sebentar!"

Felix menghentakkan kakinya kesal melihat kakaknya masih sibuk mondar mandir di dalam kamarnya dengan rambut yang berantakan khas orang bangun tidur.

"Felix lihat kunci mobil kakak tidak?"

Changbin berbicara sambil tangannya sibuk membolak balikkan barang untuk mencari kunci yang daritadi tidak juga ia temukan. Felix berdecak, ia berjalan mendekati kakaknya dan ikut serta membolak balikkan barang yang ada di meja belajar kakaknya. Matanya mengedar ke seluruh penjuru kamar dan seketika ia semakin kesal ketika melihat barang yang dicari kakaknya berada di atas meja nakas.

Felix bergegas mengambil kunci itu dan menyeret kakaknya keluar rumah. Masa bodoh dengan penampilan kakaknya yang hanya menggunakan celana dan kaos rumahan juga rambut yang berantakan, toh di dalam mobil tidak kelihatan.

"Kenapa tadi kakak cari di meja nakas kuncinya tidak ada?"

"Makanya kalau mencari barang itu pakai mata! Ayo cepat kak aku tidak mau terlambat."

Felix mengerucutkan bibirnya kesal. Changbin segera menyalakan mobil dan mengantar adiknya ke sekolah dengan cepat.





"Eh eh mau kemana?"

"Ish lepas kak 5 menit lagi bel masuk berbunyi."

Felix semakin kesal ketika Changbin menahan tangannya saat ia mau turun. Ayolah dia sudah hampir terlambat.

"Ciumnya mana?"

Anak berseragam SMP itu memutar bola matanya malas, mendekat ke arah kursi pengemudi dan mengecup singkat pipi kakaknya. Setelah itu ia segera turun dan berlari memasuki gerbang sekolah meninggalkan Changbin yang tersenyum cerah setelah mendapat kecupan pagi dari adik kesayangannya.

Tidak terasa 10 tahun sudah berlalu, kini Felix sudah berada di tingkat akhir SMP dan Changbin yang sudah menjadi mahasiswa di sebuah universitas. Sesekali Changbin akan mengantar Felix ke sekolah ketika bunda tidak bisa mengantarnya, namun karena semalam ia begadang bermain game membuatnya terlambat bangun dan mendapati adiknya sudah mengomel tiada henti karena tidak mau terlambat. Sedangkan bunda, ah wanita itu sangat sibuk, seminggu kedepan ada acara fashion di luar kota.






Setelah kembali ke rumah, Changbin segera mandi dan bersantai di atas ranjangnya sembari memainkan ponsel. Hari ini ia tidak ada kelas jadi ia bisa bersantai sampai nanti siang harus menjemput Felix pulang sekolah.

Matanya mengedar, menatap foto dirinya dan Felix ketika masih kecil yang ia letakkan di kamarnya. Felix tumbuh dengan baik, semakin besar justru anak itu menjadi semakin manis dan menggemaskan. Ia juga tidak pernah nakal dan menurut pada bunda dan Changbin. Dan anak itu masih sama, selalu manja pada kakaknya.

Three Words [ChangLix] Where stories live. Discover now