Rumit

3.3K 335 52
                                    

Now playing Stray Kids - Mixtape: On Track




Changbin menarik tangan Felix dengan kasar. Mendorongnya keras ke arah tembok club dance dan menatap pemuda kecil itu dengan tajam. Terlihat kemarahan dari wajahnya.

"Apa maksudmu mendekati kekasihku?"

"Aku tidak mendekatinya."

Felix berujar dengan santai setelah sebelumnya merasakan nyeri di punggungnya. Ia menatap balik mata tajam Changbin tanpa merasa takut.

"Aku jelas melihatnya dengan mataku, kekasihku bersandar di bahumu. Kalian bermesraan dan tertawa bersama!"

Nafas Changbin memburu, kemarahan semakin menguasai dirinya. Katakan siapa yang tidak marah ketika kau melihat kekasihmu sedang bermesraan dengan sahabatmu sendiri. Katakan siapa yang tidak kecewa dengan penkhianatan semacam itu. Jika ada yang tidak kecewa, maka orang itu sangat bodoh.

"Aku kan sudah bilang, kekasihmu yang mendekatiku terlebih dulu."

Felix mendengus, malas menanggapi pemuda di depannya.

"Tapi kau menanggapinya!"

"Kau membosankan, kau sadar?"

Felix menatap tajam tepat ke kedua mata Changbin yang kini hanya bungkam.

"Kau tidak romantis, kau tidak peka, jangan menyalahkannya jika akhirnya memutuskan untuk berselingkuh denganku. Dia yang mendekatiku terlebih dahulu, aku mengajaknya berkencan. Dan ya sudah, kau bisa apa?"

Felix terkekeh pelan, menatap sinis ke arah Changbin yang mungkin saat ini hubungan keduanya sudah tidak bisa dibilang bersahabat lagi. Changbin kecewa. Ia marah.

"Kau."

Kepalan tangan Changbin terangkat, tangan itu bergerak cepat ke arah wajah Felix dengan penuh emosi, Felix yang melihatnya segera memejamkan matanya bersiap mendapatkan pukulan dari Changbin.
























"CUT!"

Kepalan tangan itu bergerak cepat melewati kepala Felix, tertaut ke leher pemuda manis itu dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Hah, gila."

Changbin berbisik pelan.

"Wow keren! Bravo! Terima kasih teman-teman acting kalian sangat bagus! Aku tidak salah meminta bantuan kalian."

Seorang pemuda tampan bertepuk tangan dengan semangat, merasa bangga dengan acting kedua temannya yang sangat totalitas.

"Kau harus membayarku Hwang."

Changbin melepaskan pelukannya di kepala Felix, mengalihkan tatapan ke arah pemuda tampan tadi dan berucap dalam.

"Tentu saja, aku akan mentraktir kalian makan sepuasnya. Mana pernah Hwang Hyunjin yang tampan ini ingkar janji."

Hyunjin berucap narsis. Kemudian perhatiannya teralih pada sosok manis yang hanya diam sedari tadi. Ia mendekat, mencubit pipi gembil pemuda itu lalu berucap dengan gemas.

"Astaga pebinor kita yang satu ini manis sekali..... Terima kasih Felix manis imut cantik sudah mau menolong Hwang tampan Hyunjin untuk menjadi pemeran dalam short movie ini. Aku tidak tau lagi jika tidak ada kau hidupku akan seperti apa."

"Aku tampan!"

Hyunjin menyeka matanya, sok acting menangis dan mengabaikan sanggahan Felix. Changbin yang melihat itu berdecih, dia masih kesal. Kalau bukan karna ancaman bocah Hwang itu mana mau dia ikut menjadi pemeran. Ucapan Hyunjin benar-benar membekas di ingatan Changbin.

Three Words [ChangLix] Onde histórias criam vida. Descubra agora