01 - 1 : Prolog

2.4K 114 7
                                    

Dapur yang sibuk; ada senampan siung-siung bawang putih, daun-daun kecil yang cantik, kuning telur yang berpura-pura menjadi daun, daging yang diiris-iris, dan pria tampan.

Dia adalah Jang Bonghwan, seorang chef berbakat yang baru-baru ini melakukan wawancara di sebuah acara TV

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Dia adalah Jang Bonghwan, seorang chef berbakat yang baru-baru ini melakukan wawancara di sebuah acara TV. Dia berkeyakinan bahwa binatang buas sekalipun tidak akan menerkam orang yang memberinya makan, dia akan menggoyangkan ekornya.

Jang Bonghwan mulai memasak sejak usia 13 tahun, dan sejak saat itu impiannya adalah masuk ke Blue House dan memasak untuk orang yang paling berpengaruh di sana, yang tidak lain adalah Presiden Republik Korea. Begitulah dia menjadi chef dan merupakan yang termuda pertama di Blue House. (Blue House, atau Cheongwadae, adalah kantor eksekutif dan kediaman resmi dari Presiden Republik Korea yang berlokasi di Jongno-gu, ibukota Seoul. [en.wikipedia.org])

Jang Bonghwan memimpin kesibukan di dapur paling berpengaruh itu. Dia memeriksa setiap masakan hingga ke detailnya, bahan masakan, hingga kebiasaan makan orang-orang dari berbagai penjuru dunia, terutama yang berasal dari Cina, yang berkunjung ke Blue House yang permintaannya macam-macam hingga Bonghwan menyebutnya Kaisar Qin Shi Huang, kaisar pertama Cina yang menganggap dirinya tak tertandingi hingga menyetarakan diri dengan Dewa dan percaya dirinya akan hidup abadi.

Bonghwan yang beranggapan bahwa makanan dapat membuka hati yang paling tertutup sekalipun serta makanan merupakan peluru paling memesona di dunia hingga dapat disebutnya pula sebagai politik ini, selalu menjaga namanya. Atau dalam hal ini, dia merahasiakan namanya dari publik—dan hanya menerima bayaran dalam bentuk tunai, setidaknya sampai hari ketika dia menaruh bukan hanya tulang ikan, tapi kail,‘ secara tidak sengaja’ pada hidangan yang dimakan oleh Duta Besar Cina itu. Kepala Han, yang SANGAT tidak menyukai Bonghwan, berseringai senang menyaksikannya.

Hari itu, ketika Duta Besar Cina tercekat oleh duri di hidangannya, Bonghwan sedang bersenang-senang di dapur bersama seorang wanita. Ketika dia hendak mencumbu wanita itu, namanya diteriakkan, “Chef Jang! Anda di mana?” dan momen senangnya itu pun jadi terganggu oleh komentarnya sendiri yang, “Ah, kan? Jadi orang andal begini juga sangat merepotkan. Ini pasti Dubes Cina itu mau memuji masakanku, nih. Oppa pergi dulu ya, Seonyeong-ah?”

“Namaku Hyejeong.”

“Oh, tapi menurutku nama ‘Seonyeong’ lebih cocok untukmu. Pergi dulu ya?” dan Bonghwan keluar santai dari gua senang-senangnya, bahkan sambil bersiul-siul tampan, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.

 Pergi dulu ya?” dan Bonghwan keluar santai dari gua senang-senangnya, bahkan sambil bersiul-siul tampan, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
MR. QUEENWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu