20 - 5: Level Terakhir

115 7 0
                                    


Pria Bertopeng berlari hingga ke bagian paling belakang Balai Huijeong, tapi, sebelum dia benar-benar meninggalkan kediaman Raja ini, dia ditodongi senapan oleh Hong Byeolgam yang mencegatnya tepat di pintu belakang balai, dan Pangeran Yeongpyeong menyusul. Pria Bertopeng terkepung.

“Bagaimana ini? Kau sangat lihai bersembunyi dalam keramaian, tapi kini seekor semut pun tak ada karena diberlakukannya jam malam.” Hong Byeolgam menghina dan, “Kau tidak bisa bersembunyi lagi,” Pangeran Yeongpyeong menambahkan.

” Hong Byeolgam menghina dan, “Kau tidak bisa bersembunyi lagi,” Pangeran Yeongpyeong menambahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pria Bertopeng menahan diri. Tampaknya dia juga mulai sakau. Dalam keadaan itu, tiba-tiba dia mengeluarkan belati dari saku lengannya dan, BHLAR! Hong Byeolgam menembaknya dan SLANG! Pangeran Yeongpyeong menebas dadanya. Seketika, Pria Bertopeng muntah darah dan rubuh. Dia mati dengan mudahnya.
















Sementara Kim Jwageun sudah diamankan dua anggota Kaum Tani, Cheoljong segera menghampiri ratunya yang tersungkur lemas dan mengangkatnya duduk dalam rangkulan.

Sementara Kim Jwageun sudah diamankan dua anggota Kaum Tani, Cheoljong segera menghampiri ratunya yang tersungkur lemas dan mengangkatnya duduk dalam rangkulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ratu,” panggil Raja, lirih. Dia amat khawatir melihat ratunya begini lemas.

Dengan tenaga yang ada, Ratu berkata, “Pergi dan selesaikanlah pertarungan Anda, Yang Mulia.”

“Tidak,” Cheoljong enggan, “saat ini tak ada yang lebih utama bagiku, selain kau, Ratu.”

“Usah khawatir,” ucap Ratu, tersesak, “Saya pun sama akan berjuang,” tapi Raja tetap tak mau meninggalkan ratunya dalam keadaan yang seperti ini.

“Yang Mulia!” Hong Byeolgam dan Pangeran Yeongpyeong datang.

“Biarkan saya mengawal Yang Mulia Ratu, Yang Mulia.” Hong Byeolgam telah siap membantu ratunya, dan, “Anda mesti berlekas diri, Yang Mulia. Kita tidak pernah tahu apa yang dapat terjadi di dalam sana.” Pangeran Yeongpyeong bahkan mendesak rajanya dengan menyodorkan Stempel Kerajaan.

Argh, ini terlalu sulit bagi Cheoljong. Negri membutuhkan dirinya, pun dengan Ratu. Dia tidak bisa memilih salah satu dari mereka, pun tidak bisa mengabaikan yang satunya.

Melihat kebingungan Sang Raja, Ratu memberinya kemudahan. Dia rapikan jubah Raja yang terlipat, dan berkata, “Lekas pergilah,” dengan amat lembut dan penuh kasih, membuat Cheoljong merasa diri amat tak berguna di hadapan wanita ini.

MR. QUEENWhere stories live. Discover now