10 - 8: Berubah Sedemikian Rupa

247 15 1
                                    

KRRRRRK. Pelayan Kang menyeret sebuah karung besar yang tampak sangat berat. Dia menyeretnya diam-diam pada tengah malam ini, menuju sebuah sumur, dan … BYAR, dia menjatuhkannya ke dalam sumur itu. Katanya, “Auh, syukurlah, bukan aku orangnya.”

Dan, di Balai Seonwon, Jo Manhong melaporkan pada Ibu Suri bahwa, “Tidak mudah mendapatkan mayat yang perawakannya mirip

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Dan, di Balai Seonwon, Jo Manhong melaporkan pada Ibu Suri bahwa, “Tidak mudah mendapatkan mayat yang perawakannya mirip.”

“Mayat apa ini?” tanya Ibu Suri, perlu tahu.

“Mati tenggelam, Yang Mulia. Dikarena sudah lama terendam air, wajahnya telah membengkak sedemikian rupa hingga mustahil dikenali.”

Hmmm. Ibu Suri mengerti itu.

Lantas Hwajin, yang belum tahu-menahu mengenai ‘peruntukan’ mayat mati tenggelam tadi, tengah bersedih; menangisi pembicaraannya dengan Yang Mulia Raja sore tadi. Dia sungguh … tak pernah menyangka, perasaannya dapat berubah begitu mudah. Meski Raja tidak terang-terangan mengatakannya, Hwajin tahu perasaannya telah berubah sedemikian rupa. Dan itu SANGAT menyakitkan, terlebih—

“Yang Termulia, saya Pangeran Yeongpyeong,” suaranya, dari luar

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

“Yang Termulia, saya Pangeran Yeongpyeong,” suaranya, dari luar.

“Ya, masuklah,” jawab Hwajin, lantas menyeka air matanya.

Pangeran Yeongpyeong masuk.

“Maaf, saya berkunjung selarut ini. Ada yang perlu saya sampaikan,” kata Pangeran Yeongpyeong, serius.

“Kau mendengar kabar tentang Oh Wol?” Hwajin bertanya, dan Pangeran Yeongpyeong … menunjukkan norigae yang didapatnya dari Toko Serba-serbi pagi ini; menaruhnya di meja Hwajin.

“Apakah benar; benda itulah yang Anda berikan padanya, Yang Termulia?” tanya Pangeran Yeongpyeong, memastikan, dan Hwajin membenarkannya. Dia amat terenyuh melihat kembali norigae tersebut.

“Menurut pemilik toko, seorang pelayan istana-lah yang menjualnya kepadanya,” jelas Pangeran Yeongpyeong, kemudian.

Hwajin amat terperangah, “Itu artinya … Oh Wol masih hidup, bukan? Oh, syukurlah.” Dia tidak tahu dan tak pernah mengira bahwa ….



MR. QUEENTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon