07 - 4: Ritual Pengusiran Arwah

230 14 1
                                    

“Untunglah kau ada di istana,” ungkap Kim Jwageun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Untunglah kau ada di istana,” ungkap Kim Jwageun. Dia menemukan Kim Byeongin tepat ketika baru saja meninggalkan Balai Tongmyeong.

“Ada apa?” tanya putranya itu.

“Ratu mengalami mati suri,” sebut Kim Jwageun.

“Maksudnya, beliau berhenti bernapas?” Kim Byeongin takut sekali.

“Untungnya, sekarang dia sudah kembali bernapas,” lanjut Kim Jwageun, sedikit melegakan dan, “Aku perlu membawa pasukanmu ke Balai Seonwon,” katanya, selanjutnya.

“Maksudnya, Yang Mulia Ratu telah sengaja dicelakai?”

“Kita akan menunjuk Ibu Suri dan Selir Agung.” Kim Jwageun dan Ibu Suri Agung telah memutuskan.

Sementara Kim Jwageun dan putranya mengumpulkan pasukan, ritual di Balai Seonwon tengah berada di puncak. Lonceng tangan bergemerincing sangat cepat, diiringi tabuhan gong yang berdentang-dentang. Jimat di mana-mana, begitu pula dengan pita-pita dan lilin-lilin—semuanya berwarna merah dan putih, serta ‘boneka’ Ratu di tengah altar. Dukun Kim berdoa di antara semua itu, “PERGILAH KAU, ROH JAHAT! Dewa-dewa yang agung serta berkuasa, DENGARKANLAH doaku ini. AMBIL PERGI ROH JAHAT ITU!” dan dia ‘menari-nari’ untuk para dewa yang dipercayainya sebelum—
Kim Byeongin datang dan menebas tali jimat yang membatasi panggung ritual. Diikuti beberapa anak buahnya, dia mengacaukan ritual yang sedang dilakukan. Dia juga menghunuskan pedang ke leher Dayang Han yang menegur perbuatannya tadi.

Sontak, Dukun Kim menghentikan tariannya dan Ibu Suri menegur, “Beraninya kau memasuki tempat suci ini?! Kaupikir, dirimu akan lolos dari hukuman?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sontak, Dukun Kim menghentikan tariannya dan Ibu Suri menegur, “Beraninya kau memasuki tempat suci ini?! Kaupikir, dirimu akan lolos dari hukuman?”

Kemudian Ibu Suri Agung datang bersama Dayang Cheon, mengejutkan semua orang, terutama Dukun Kim.

“Itu pertanyaanku. Kaupikir, dirimu akan lolos dari hukuman? Beraninya kau coba mencelakai ratu negeri ini?!” Ibu Suri Agung menegur keras menantunya yang bodoh itu.

Ibu Suri segera bersimpuh, dan berkelit, “Saya hanya sedang berdoa untuk kedamaian istana ini.”

”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MR. QUEENWhere stories live. Discover now