06 - 4: Ini Hari Pertama Kita

335 21 1
                                    

Pada Temu Pagi kali ini, secara resmi, Kim Byeongin dilantik oleh Raja menjadi Kepala Bagian Peradilan Istana

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Pada Temu Pagi kali ini, secara resmi, Kim Byeongin dilantik oleh Raja menjadi Kepala Bagian Peradilan Istana. Setelah putusannya dibacakan dan segala basa-basi pelantikan selesai dilaksanakan, Raja bicara, “Sebelum ini, aku sudah mendengar banyak berita tentang kehebatanmu. Nilaimu yang tertinggi dalam ujian negara, dan kau pun adalah peserta ujian termuda saat itu. Tapi, terlepas dari pengetahuan luas dan bakatmu dalam seni bela diri, selama ini kau selalu menolak menduduki posisi pemerintahan, dan kali ini kau mengambilnya. Tentu semua orang menjadi penasaran karena itu. Apakah ada alasan tertentu yang membuatmu berubah pikiran?”

“Kemelut tengah melanda. Sudah barang tentu saya ingin turut andil untuk memulihkannya,” jawab Kim Byeongin, cukup bijak.

“’Kemelut’?” Raja agak kaget, “Ouh, rupanya para menteri menyembunyikannya lagi dariku, supaya usah khawatir. Kali ini, siapa penyebabnya? Negeri Qing-kah? Nippon-kah?”

“Kemelut di dalam diri jauh lebih berbahaya daripada kemelut yang datang dari luar,” sebut Kim Byeongin, seolah menantang.

“Oh, jadi maksudmu, ada kemelut dalam diri istana sendiri. Itu artinya, HUWA-CHECH!” Cheoljong bersin keras sekali, hingga membuat Ibu Suri Agung—di sampingnya—dan hampir seluruh pejabat mengerjap kaget.

“Ah, ck. Aku sedang terkena pilek ini. Hm, padahal menjaga kesehatan diri pun adalah tugas seorang raja yang tak bisa diabaikan,” maka itu, Temu Pagi pun diistirahatkan barang sebentar.

 Hm, padahal menjaga kesehatan diri pun adalah tugas seorang raja yang tak bisa diabaikan,” maka itu, Temu Pagi pun diistirahatkan barang sebentar

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

“’A’?” Hong Yeon menyuapi ratunya yang lemas dan tak bergairah di pendopo dekat danau. Setelah ini, Hong Yeon harap Ratu Bonghwan akan kembali ke kediaman dan beristirahat dengan baik. Tapi Bonghwan menolak.

“Gak. Aku akan tetap di sini supaya pileknya semakin parah. Pokoknya aku akan menyiksa tubuh ini. Terserah, lagian ini juga bukan badanku. Enak saja dia mau kenyang dan tetap hangat. Jangan harap,” ocehnya, tapi kemudian minta disuapi lagi.

Hong Yeon menyuapi dan bicara membujuk, “Yang Mulia, memangnya dengan menyiksa tubuh, ingatan Anda akan bisa kembali? Itu hanya akan membuat Anda tersiksa, Yang Mulia. Begini, kalau Anda teruuus saja menolak diri Anda sendiri, karena tidak ingat apa-apa, bagaimanapun tubuh itu tetaplah milik Anda. Kalau Anda menyiksa diri, siapa yang akan sakit? Anda sendiri.”

MR. QUEENTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon