16 - 7: In, Out, & Mysider

223 12 0
                                    

Krik, krik, krik, krik. Di Dapur Istana, Manbok diam-diam mengeruk sebuah kendi, dengan sendok, hingga ke dasar untuk mengambil suap terakhir ‘sesuatu’ berwarna putih-kental seperti yoghurt dan menikmatinya sendirian. Tetapi, Ratu memergoki aksi Manbok tersebut.

 Tetapi, Ratu memergoki aksi Manbok tersebut

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

“Apa itu? Kayaknya enak.”

“Obat, Yang Mulia. Ini obat,” kata Manbok, lantas buru-buru menjejalkan sendoknya ke mulut dan menjilatinya supaya tidak tersisa barang setetes pun.

“Kalau kau memakannya diam-diam begini, artinya ini pasti enak,” lalu Bonghwan merebut sendok yang sedang dijilat-jilati Manbok dan mengendusnya, “Ini yoghurt ya? Tapi kok ada bau alkoholnya!”

“Ini namanya yihwaju,” Manbok akhirnya menjelaskan, “Arak yang dibuat dari bunga pir yang mekar, yang wanginya sedang sedap-sedapnya.”

“Aku juga mau,” Bonghwan membuka telapak tangannya, meminta, membuat Dayang Choi dan Hong Yeon merasa gereget karena seharusnya seorang ratu tidak bersikap demikian.

“Tadi itu yang terakhir. Sulit sekali ini membuatnya, saya sengaja menyimpannya baik-baik, tapi karena Anda, yang terakhir tadi tidak bisa betul-betul saya nikmati.” Manbok kesal pada Bonghwan, pun dengan Bonghwan; yang tidak kebagian arak tersebut.

“Gimana, nih, cara bikinnya?” Bonghwan ingin tahu, dan, dengan senang hati, Manbok memberinya penjelasan sambil praktek.

“Pertama, Anda mesti membuat adonan dari campuran bubuk beras ketan dan air, lantas bentuk menjadi bulat dengan ada lubang di tengahnya,” Manbok mempraktekkan semua itu, dan Bonghwan, “Oh, seperti donat ya?” komentarnya, mengamati.

“Pertama, Anda mesti membuat adonan dari campuran bubuk beras ketan dan air, lantas bentuk menjadi bulat dengan ada lubang di tengahnya,” Manbok mempraktekkan semua itu, dan Bonghwan, “Oh, seperti donat ya?” komentarnya, mengamati

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

“Aih,” Manbok tidak tahu apa itu donat, dan kedua, “Adonan tadi mesti dicelupkan ke air panas, tumbuk, lantas dinginkan. Kemudian campurkan bunga pir mekar dan ragi ke dalam adonan, bentuk menjadi bulat lagi, tapi kali ini tidak ada lubangnya, lantas masukkan ke kendi, tunggu selama tiga hari, dan?”

“Siap diminum!” Bonghwan tidak sabar.

“Ey, belum. Adonannya mesti diADUK-aduk lagi pakai centong, baru setelah 20 hari, Anda bisa meminumnya,” jelas Manbok, sekian dan terima kasih.

MR. QUEENWo Geschichten leben. Entdecke jetzt