12 - 5: Lee Saengmang si Juru Masak Tamu

147 10 1
                                    

Dapur Istana sangat kacau oleh bergelimangnya para pemasak yang sakit perut. Di sudut dapur, Tabib Yoon tengah memeriksa denyut nadi dan lidah Pemasak Ji. Dari pemeriksaan itu, dia pun tahu bahwa Pemasak Ji, “Kau tak sengaja memakan tanaman beracun. Tampaknya ada yang memasukkan bubuk rumput simpul ke tong air ini,” pikirnya, setelah mencicipi air yang disinyalir menjadi penyebab terjadinya sakit perut massal ini.

“Semuanya, aku kembali!” Manbok datang dengan terengah-engah, sambil membawa sebakul sayur-mayur entah dari mana. Melihat ada Tabib Yoon, dia sungguh kaget.

“Yang Mulia Ratu memanggilku ke sini,” sebut Tabib Yoon, sebelum Manbok berkomentar, “beliau memintaku memeriksa air ini dan tampaknya seseorang telah memasukkan tanaman beracun ke tong ini, membuat semua orang sakit perut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Yang Mulia Ratu memanggilku ke sini,” sebut Tabib Yoon, sebelum Manbok berkomentar, “beliau memintaku memeriksa air ini dan tampaknya seseorang telah memasukkan tanaman beracun ke tong ini, membuat semua orang sakit perut.”

“Oh, jadi air ini penyebabnya?” Manbok akhirnya tahu, dan dia lelah sekali setelah ‘meladang’.

“Kau sendiri, kenapa tidak sakit perut, Juru Masak?” Tabib Yoon jadi curiga.

“Aih. Tubuhku ini sungguh rewel, tidak seperti kelihatannya. Kalau sedang pusing, aku tidak bisa minum setetes air pun,” karena itulah Manbok tidak sakit perut seperti yang lainnya, karena tidak minum.

“Hmh, rewel bagaimana? Tampaknya kau bahkan bisa tidur nyenyak di medan perang yang penuh ledakan meriam sekalipun,” komentar Tabib Yoon, meremehkan.

“Chist, tabib macam apa kau, kalau ‘membaca’ orang saja seburuk ini?” debat Manbok, tidak mau kalah.

“Aku tabib, bukan cenayang!” tegas Tabib Yoon, sebal.

Manbok mencibir.

Kemudian Tabib Yoon mendesah, “Tapi, sehebat apa pun aku, rasa-rasanya mustahil mereka semua ini bisa sembuh sekarang juga.”

“Aih. Kalaupun bahan-bahan tiba, jika pemasaknya seperti ini …” Manbok sungguh kalut, tidak tahu harus bagaimana. Dia juga MARAH pada orang yang membuat seisi Dapur Istana jadi begini. Tiba-tiba, ketika dia menoleh ke arah kanan sebelah belakang, seorang pemasak—atau lebih tepatnya seseorang yang memakai seragam pemasak—terlihat berdiri memunggungi dengan pose keren; tangan kanan menolak pinggang dan tangan kiri bersandar memanjang ke tiang. Orang ini tidak lain adalah ….

 Orang ini tidak lain adalah …

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MR. QUEENWhere stories live. Discover now