08 - 6: Anjing dan Serigala Malam

270 18 2
                                    

Malamnya, Kim Byeongin, Raja, dan Bonghwan duduk semeja di pendopo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malamnya, Kim Byeongin, Raja, dan Bonghwan duduk semeja di pendopo. Tampaknya sedang ada pertarungan minum sengit antara Raja dan Kim Byeongin, mereka saling mengoper gelas di atas meja.

Kim Byeongin meneguk, dan, “Cepat sekali kau minum,” kata Raja, lantas gelas yang sudah Kim Byeongin kosongkan dioper lagi pada Raja.

Raja pun meneguk satu kali, dan begini kata Kim Byeongin, “Saya lihat, Anda pun cukup pandai meminum arak.”

“Aku ini raja,” jawab Cheoljong, lantas mengoper lagi.

Kim Byeongin meneguk lagi, dioper ke Raja Cheoljong, Raja Cheoljong juga meneguk, dioper lagi ke Kim Byeongin, begitu seterusnya, sementara Bonghwan juga menonton sambil minum di antara mereka. Kim Byeongin pun mulai pusing dan Raja kelelahan.

Hong Yeon datang membawakan arak tambahan, dan terkejut tentang betapa cepat Kim Byeongin dan Raja Cheoljong menghabiskan arak mereka malam ini.

“Hmh, tiba juga momen ini akhirnya,” komentar Bonghwan di antara kedua orang yang mulai mabuk itu.

“Apa, Yang Mulia?” Hong Yeon tak paham.

“Normal di siang hari, tapi saat malam, menggila bagai anjing dan serigala,” itulah kalimat yang paling tepat, menurut Bonghwan, untuk menggambarkan situasi Raja dan Kim Byeongin saat ini.

Mereka benar-benar menggila. Mereka teruuus saja minum, tanpa henti dan tanpa bicara, membuat Bonghwan bosan menontonnya. Entah sudah kendi arak ke berapa yang mereka habiskan, hingga akhirnya Raja Cheoljong bicara, “Sebagai sesama pria, biarkan aku bertanya padamu.”

Huh, Bonghwan malas mendengarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Huh, Bonghwan malas mendengarnya.

Kim Byeongin pusing sekali.

“Sebetulnya, kau menaruh hati, bukan, terhadap Ratu? Jika bukan begitu, lantas mengapa kau tampak selalu memendam amarah setiap kali bertemu denganku?” Raja pun sangat pusing sebenarnya.

“Shekali dalam hidup,” ucapan Kim Byeongin hampir tidak bisa dimengerti, “ssetidaknya ada satu pecundang yang kautemui. Orang itu, biasanya, tidak rela melihat orang lain mencintai seseorang yang bahkan tidak dia sendiri cintai.”

MR. QUEENWhere stories live. Discover now