15 - 4: Persekutuan Baru

150 15 6
                                    

“Rupanya,” sebut Raja Cheoljong pada Temu Pagi kali ini, “Kim Jwageun, komandan pelatihan terdahulu, dengan sukarela, telah mundur dari jabatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Rupanya,” sebut Raja Cheoljong pada Temu Pagi kali ini, “Kim Jwageun, komandan pelatihan terdahulu, dengan sukarela, telah mundur dari jabatannya.” Raja membaca surat pengunduran diri tersebut.

“Ya, Yang Mulia,” Juru Tulis membenarkan.

“Sayang sekali,” ucap Raja, “padahal pemakzulannya terlambat dijalankan. Kalian bisa mengambil tanggung jawab atas itu.”

Seketika, seluruh pejabat saling melirik.

“Oh, aku salah bicara. Maksudnya, aku lega itu tidak perlu terjadi. Hahahahahahahah.” Raja sama sekali tidak bermaksud mencairkan suasana.

“Lantas, bahasan hari ini selanjutnya—”

“Aku punya pengumuman untuk kalian, para pejabat,” potong Raja, sebelum berpindah ke bahasan selanjutnya, “Aku akan membentuk sebuah biro untuk menghapus Hukum Tiga Pajak. Namanya; Biro Ganda Tiga.”

“’Ganda Tiga’?” para pejabat mengulang nama biro tersebut dengan tanya-tanya.

Raja pun menjelaskan bahwa, “Biro ini akan menyusun aturan pengesahan dan membuat rancangan merinci guna menuntaskan permasalahan mendasar yang kerap terjadi karena Hukum Tiga Pajak.”
Kim Seokgeun menjadi yang paling ketakutan karenanya, sedang Kim Byunghak mendesah.

“Joseon adalah negeri yang bergantung pada hasil pangan,” sebut Raja, “Jika petaninya makmur, maka negeri pun tentu akan makmur. Karenanya, barang siapa pejabat yang tertangkap menindas para petani, akan diberi hukuman tingkat berat; setara pembelotan.”

“Yang Mulia,” selaku penasihat, Jo Manhong bicara, “untuk membentuk suatu biro, diperlukan pertimbangan cermat yang diikuti peninjauan. Ada baiknya, jika Anda mendengarkan pendapat kami terlebih dahulu sebelum—”

“Tak ada tawar-menawar dalam penegakkan keadilan!” seru Raja, tegas, “yang artinya, aku tak akan, lagi, ‘mendengarkan’ pendapat kalian.” Raja mengesahkan sendiri pembentukan itu dengan stempel kerajaannya. BHAK! Putusan disahkan. Lantas, “Aku pun akan memberikan gelar anumerta ‘Sunjo’ kepada mendiang Raja Sunjeong, sebagaimana aturan yang berlaku.” BHAK! Putusan itu pun disahkan tanpa dengar pendapat.

” BHAK! Putusan itu pun disahkan tanpa dengar pendapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang