09 - 3: Tekad yang Menakutkan

160 10 0
                                    

“Ooouw. Ouw, tidurku kok nyenyak banget kayak orang pingsan ya?” Bonghwan menggeliat ketika bangun, dan dia kaget sekali karena ternyata ada Raja Cheoljong di sampingnya, dalam posisi menyamping dengan kepala disangga tangan bertumpu sikut. Dia juga berkata begini sambil tersenyum ganteng, “Iya, aku juga. Tubuhku terasa lebih ringan bagaikan kapas.”

“K-kau, kau!” Bonghwan heran dan langsung duduk, sedangkan Raja Cheoljong, duduk juga, tapi menggeliat santai seraya berkata, “O-ouh, tampaknya peruntungan rumah ini sangat bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“K-kau, kau!” Bonghwan heran dan langsung duduk, sedangkan Raja Cheoljong, duduk juga, tapi menggeliat santai seraya berkata, “O-ouh, tampaknya peruntungan rumah ini sangat bagus. Tidurku nyenyak sekali semalam. Ouh.”

“Kau bisa, bangun santai begitu setelah tidur di sampingku?” Bonghwan sungguh heran.

Raja melirik-lirik kiri-kanan, seolah mungkin akan ada yang mendengar, lantas berkata begini, “Mengapa harus tidak bisa? Jika di istana, tentu ini tidak akan terjadi karena banyak aturan. Tetapi di sini, wajar saja, karena ini rumah.”

Hmh, pintar juga dia. Tahu ini wilayah musuh, jadi sengaja nempel-nempel terus padaku supaya aman.

“Aktingmu hebat, ya, huh, ternyata? Okelah. Anggap saja kita memang tidur bareng tadi malam. Saking ‘ganasnya’ seisi kamar sampai—” tiba-tiba Bonghwan bingung melihat kamar ini begini berantakan dan … bahkan pintunya juga robek!

“Hh, syukurlah kali ini kau ingat. Aku akan sangat kecewa kalau kau melupakannya lagi seperti malam pertama kita,” kata Raja, sambil merapikan pita hanbok tidurnya.

Bonghwan masih heran, “Ini efek samping … dari kembalinya ingatan, gitu, ya? Kalau tidur, biasanya aku tenang banget kok, kayak bayi.”

Huh? Raja Cheoljong meremehkan, karena dia TAHU bahwa kebiasaan tidur Ratu sama sekali tidak seperti itu. Siapa yang sedang coba Ratu bodohi, huh?

Kemudian, tiba saatnya untuk mencuci muka. Dua pelayan yang salah satunya adalah Hong Yeon, membawakan Raja dan Ratu masing-masing sebaskom air yang ditaruh dalam mangkuk besar keramik cantik. Bonghwan menyusun strategi sambil mencuci leher, Aku gak boleh buang-buang waktu terus di sini. Aku harus buru-buru jadi orang kesayangannya Sunwon Eonni. Apa pun yang terjadi, Keluarga Han dan keturunannya harus dimusnahkan hingga ke akar-akar.

Sementara Cheoljong, sambil membasuh tangan, memikirkan pertemuannya dengan Pria Bertopeng semalam, Dilihat dari gelagatnya, tampaknya yang pria bertopeng itu incar tidak berbeda denganku. Sebetulnya apa saja yang diketahui oleh Kim Byeongin? Catatan rahasia itu tidak boleh jatuh ke tangan mereka.

Pokoknya, hari ini aku HARUS balik ke istana, tekad Bonghwan, intinya. Dan, bagaimanapun, hari ini aku HARUS mendapatkan buku itu, tekad Raja Cheoljong, sama kuat.

 Dan, bagaimanapun, hari ini aku HARUS mendapatkan buku itu, tekad Raja Cheoljong, sama kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MR. QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang