10 - 1: Prolog

138 13 4
                                    

Cheoljong terkapar di dasar sumur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cheoljong terkapar di dasar sumur. Samar-samar, dia melihat seseorang di mulut sumur sana. Orang itu adalah, “Hwajin. Hwajin-ah,” Cheoljong menggapai-gapai memanggilnya. Tapi, rupanya orang itu Bonghwan, bukan Hwajin.

“Kau sedang apa di situ?” kata Bonghwan, heran.

Cheoljong hanya lemas.

“Ouh. Aku nyari orang dulu ya?”

“J-jangan,” Cheoljong langsung melarang. Katanya, dengan tersesak-sesak, “Tak boleh ada yang tahu aku di … sini. Tak boleh. Tidak—”

“Ou, hey!”

Cheoljong pingsan. Dan, singkat cerita, dia sudah berada di kamar Soyong, masih dalam keadaan pingsan. Keningnya pun berkeringat dan napasnya tersengal-sengal.

“Ah, ngapain sih pergi ke sana segala?” Bonghwan menyeka keringat di kening Cheoljong, “Sudah tahu, tempat itu menyimpan kenangan buruk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ah, ngapain sih pergi ke sana segala?” Bonghwan menyeka keringat di kening Cheoljong, “Sudah tahu, tempat itu menyimpan kenangan buruk. Ck. Serius nih, gak akan manggil orang? Kalau mati, gimana?”

“Hh. Hh. Hh.” Cheoljong gelisah.

Bonghwan kaget, “Kau mimpi buruk lagi? Heh. Heh, bangun. Bangun!”

Cheoljong pun membuka matanya dan, “Hwajin-ah,” panggilnya, sesak.

“Ck. Yah, terserah kau sajalah.” Bonghwan tak peduli, dan dia menyeka kening Cheoljong lagi.

Tak lama, Cheoljong pun sadar bahwa yang berada di sampingnya ini adalah Ratu, bukan Hwajin. Dia terdiam memandangi kecemasan di wajah ‘wanita’ ini.

“Ah, ini gak bisa dibiarin. Aku harus nyari orang.” Bonghwan beranjak, tapi seketika Raja menariknya ke dalam pelukan dan menahannya. Lantas dia berkata,
“Aku bermimpi buruk; aku mati sebagai raja yang tak berguna. Aku hanya diam, menyaksikan dunia hancur berkeping-keping. Sungguh, mimpi yang sangat mengerikan.” Raja berpeluk pada ratunya.

“Aku gak nanya,” Bonghwan risih; dia ingin segera menyudahi pelukan aneh ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Aku gak nanya,” Bonghwan risih; dia ingin segera menyudahi pelukan aneh ini.

“Nanti,” kata Raja, meratap, “Biarkan aku memelukmu seperti ini sebentar lagi saja.”

“Hmh. Satu menit ya? Gak apa-apa, pura-pura jadi Jo Hwajin.” Bonghwan mengalah sebentar, melihat situasi Raja yang sedang tidak baik. Tapi, Raja tahu betul bahwa yang sedang dipeluknya sekarang ini adalah Ratu, bukan Jo Hwajin.

MR. QUEENWhere stories live. Discover now