02 - 4 : Ketika Rusa Menjadi Kuda

248 24 2
                                    

Pasca pelantikan ‘Bonghwan’ sebagai ratu tadi, yang bisa dibilang terpaksa diusaikan karena sang ratu menampilkan kekikukan di depan para pejabat, Ibu Suri Agung merenung di kediamannya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Pasca pelantikan ‘Bonghwan’ sebagai ratu tadi, yang bisa dibilang terpaksa diusaikan karena sang ratu menampilkan kekikukan di depan para pejabat, Ibu Suri Agung merenung di kediamannya. Dia ditemani oleh adiknya yang terpercaya, Kim Jwageun.

“Selepas bertemu langsung dengan Ratu, aku yakin sepertinya memang ada yang tidak benar dengan kondisinya. Ssh, apa ya? Dia jadi … terlalu berterus terang? Dia memang memiliki sisi berani dalam dirinya, tapi biasanya tidak seberani itu, masih memegang teguh adat,” pikir Ibu Suri Agung, khawatir.

“Ya. Beliau bahkan tidak menjaga keanggunannya saat upacara tadi,” tambah Kim Jwageun.

“Perilaku Ratu harus segera diperbaiki. Jangan sampai ini menjadi ‘makanan’ bagi pihak lain.” Ibu Suri Agung menegaskan, dan Kim Jwageun setuju.

“Omong-omong, Jo Hwajin benar-benar bersama Raja malam itu?”

“Ya, semuanya sudah dibenarkan,” jawab Kim Jwageun, agak mengecewakan, “Tercatat, dia memasuki istana lebih kurang satu waktu sebelum terjadinya peristiwa itu. Tentu, itu tidak serta merta membuktikan dia tidak mencelakai Yang Mulia Ratu, tapi bagaimanapun mereka akan tetap menjadikan ini sebagai bukti.”

“Sungguh membingungkan,” pikir Ibu Suri Agung, mengernyit, “Jika bukan dia pelakunya, lalu siapa? Apakah ada orang lain yang menurutmu dapat terlibat?”

“Boleh jadi, Yang Mulia. Tapi, siapa pun pelakunya, yang utama adalah ‘siapa’ yang harus menjadi pelakunya.”

“Siapa kira-kira?”

“Kambing hitam,” sebut Kim Jwageun, bernas, “Jika kita serukan bahwa rusa itu adalah kuda, maka rusa itu akan menjadi kuda.”

“Jika begitu, kita ubah rusa itu menjadi kuda.” Ibu Suri Agung percaya Kim Jwageun bisa melakukannya.

Kim Jwageun manut.

“Nah, mari lupakan hal ketatanegaraan ini sejenak, dan makanlah, Yang Mulia.” Kim Jwageun tersenyum lapang.

“Oh, berkat adik yang selalu dapat diandalkan sepertimu, aku jadi selalu bisa makan dengan nikmat. Meski kesehatan adalah yang utama, kenikmatan tidak bisa dilupakan begitu saja. Bukan begitu?”

“Hahahahaha. Tentu Anda harus menikmati setiap masakan. Mari?” dan Kim Jwageun mengambilkan sepotong ikan pepes untuk kakak tercintanya tersebut.

 Mari?” dan Kim Jwageun mengambilkan sepotong ikan pepes untuk kakak tercintanya tersebut

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
MR. QUEENTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon