10 - 5: Siasat Perang

158 8 0
                                    

“Inikah yang Anda cari, Tuan?” Penjaga Toko sebuah norigae pada Pangeran Yeongpyeong, setelah mencarinya sebentar, lantas duduk bersamanya di meja utama dan satu-satunya Toko Serba-serbi ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Inikah yang Anda cari, Tuan?” Penjaga Toko sebuah norigae pada Pangeran Yeongpyeong, setelah mencarinya sebentar, lantas duduk bersamanya di meja utama dan satu-satunya Toko Serba-serbi ini.

Pangeran Yeongpyeong mengamati norigae itu, yang sebetulnya tidak dia kenali sejak awal. Dia pun bertanya, “Benarkah yang menjual norigae ini adalah seorang pelayan istana?”

“Ya. Dia masih muda, dan memakai pakaian pelayan istana,” sebut Penjaga Toko, mengenai alasan dari kesimpulannya tentang penjual norigae itu.

“Kau ingat wajahnya?” Pangeran Yeongpyeong sangat berharap.

“Tergantung … bayarannya dulu,” jawab Penjaga Toko, agak bergumam. Dan, tanpa ragu sedikit pun, Pangeran Yeongpyeong menyodorkannya seikat koin sembari berkata, “Aku akan kembali bersama seorang pelukis. Semakin jelas ingatan yang kauberikan, semakin tinggi pula bayaran yang akan kauterima.”

Uh, itu cukup menggiurkan.

Setelah Pangeran Yeongpyeong pergi, Kim Byeongin muncul di sekitaran toko, dan masuk pula ke sana. Dia ‘memiliki’ perihal sangat penting dan rahasia untuk dibicarakan dengan Penjaga Toko, hingga toko harus ditutup untuk sementara. Mereka memeriksa suatu surat identitas.

 Mereka memeriksa suatu surat identitas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Mm, tidak salah lagi. Sudah tentu ini surat palsu,” kata Penjaga Toko, tanpa ragu.

“Jadi, surat itu sengaja ‘dibuat’?”

“Bukan benar-benar dibuat. Lebih tepatnya, surat keterangan jati diri ini diambil dari orang yang sudah mati atau menghilang tanpa jejak. Meski begitu, ini harganya … tetap tinggi,” Penjaga Toko meminta bayaran pada Kim Byeongin.

Kim Byeongin memberinya begitu saja.

“Terima kasih,” ucap Penjaga Toko, sangat puas.

Kim Byeongin pun bangkit dan menarik kesimpulan bahwa, “Dia melangkah sejauh ini, hanya demi sebuah kursi prajurit rendah? Huh.” Bagus sekali. Tampaknya Kim Byeongin telah menemukan sebuah celah.














 Tampaknya Kim Byeongin telah menemukan sebuah celah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MR. QUEENWhere stories live. Discover now