03 - 2 : Kompetisi Masak Paling Panas

226 15 1
                                    

“Yang Mulia, Tuan Muda Kim Byeongin datang berkunjung,” beri tahu Hong Yeon, dari luar, dan Kim Byeongin kini duduk berhadapan dengan ‘saudari sepupunya’.

“Yang Mulia, Tuan Muda Kim Byeongin datang berkunjung,” beri tahu Hong Yeon, dari luar, dan Kim Byeongin kini duduk berhadapan dengan ‘saudari sepupunya’

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‘Soyong’ berkata, “Aku berutang budi padamu tentang semalam.”

“Aku hanya melakukan yang sudah seharusnya,” jawab Kim Byeongin, sambil terus menatap wajah saudari sepupunya dengan berkaca-kaca.

Hening sejenak, sebelum Bonghwan berbasa-basi tentang teh dan Kim Byeongin tiba-tiba, “Saya sangat ingin bertemu dengan Anda,” berkata begitu, tanpa peringatan.

Eh? Kenapa nih? Aku ikuti sajalah.

“Aku juga demikian,” jawab ‘Soyong’, mengikuti alur.

Kim Byeongin pun berkata lagi, “Syukurlah. Kini semua kegelisahan telah menghilang.”

Gelisah kenapa dia?

“Saya dengar, setelah bertemu saya malam itu, Anda jatuh ke danau. Malam itu Anda berkata, bahwa Anda sangat ketakutan.”

Hah? Apa nih?

Bonghwan berpikir dan, “Ya, itulah yang kukatakan malam itu. Aku takut karena … di dunia ini, manusia adalah yang paling menakutkan.”

“Apakah Anda merasa terancam?” Kim Byeongin langsung panik dan, “Apakah Anda tahu, Yang Mulia, siapa orang yang tengah menjatuhkan Anda ke danau dan menyerang Anda semalam?”

Bonghwan kaget sekali, “Sebentar? Kalau tentang danau, aku tahu, tapi … semalam ada yang menyerangku? Apa itu maksudnya?”

“Anda tidak ingat, Yang Mulia? Semalam ada seorang pembunuh yang menyerang Anda.”

“’Pembunuh’?” Bonghwan sangat tidak percaya, “Jadi, semalam aku hampir mati, maksudnya?”

Kim Byeongin mengiyakan.

“Siapa? Kenapa dia mau membunuhku?” Bonghwan merasa tidak berdosa.

“Saya pun bertanya-tanya, mungkin Anda tahu, tapi tidak rupanya,” dan Kim Byeongin berpikir cukup keras, disertai khawatir.

Bonghwan berpikir, Apa nih? Sudah ada ‘dua’ yang berusaha membunuhku. Perempuan ini berbahaya.

“Pada malam Anda jatuh ke danau,” Kim Byeongin bercerita, “Anda berkata pada saya, bahwa Anda merasa takut. Saya pikir, itu ada kaitannya.”

“Oh, kau belum tahu ya? Aku nih hilang ingatan. Aku juga tidak ingat apa saja yang kukatakan padamu hari itu.” Bonghwan sambil berpikir keras.
Kim Byeongin terhenyak dan, “Anda … sungguh tidak mengingat apa pun tentang hari itu?”

“Ya, sama sekali tidak,” jawab Bonghwan, tegas, dan Kim Byeongin kecewa.

“Ah, itu gak penting sekarang,” Bonghwan ‘mengganti’ suasana, “Yang penting itu, jadi, tepatnya apa yang ‘pembunuh’ itu lakukan padaku semalam?”

MR. QUEENWhere stories live. Discover now