Asavella 🍁4 +

198K 14.4K 533
                                    

Jangan lupa komen dan vote💜

ฅ^•ﻌ•^ฅ

Asavella menunggu gilirannya untuk melakukan sesi pemotretan. Ia melihat bagaimana ini adalah giliran Kecisa Van Dick.

Keci menunjukkan pemotretan tanpa  ada kata pengulangan. Asa tidak heran, sebab gadis bule lokal itu suka sekali berfoto. Berbeda dengan dirinya. Yang jarang berfoto. Malah tidak sama sekali.

Dan sekarang, gilirannya. Ia mulai gugup tak karuan sendiri. Sebab gadis ini jarang sekali melakukan hal seperti ini. Baginya, ini begitu menyusahkan dirinya sendiri. Itupun, terakhir melakukan sesi pemotretan waktu pembuatan kartu kependudukan.

Asa mulai berjalan—mendekat ke arah background putih dan lighting besar yang mulai menyala kembali mengarah padanya.

Asa mulai duduk tegap pada kursi yang tersedia di tengah tengah background tersebut.

"Tolong, buka maskernya kak." Suara cowok itu menginstruksi.

Asa menaik-turunkan kedua tangannya dan berhati-hati membuka masker yang terpasang pada wajahnya. Sebab, sebelumnya Asa dan Keci pergi sejenak ke toilet untuk merias diri. Asa berdandan hanya untuk menutupi luka di wajah menggunakan foundation beserta lip tint untuk mewarnai bibir supaya terlihat fresh. Selebihnya, gadis itu tidak memakai apa-apa.

Ia mulai mencoba mengikuti instruksi dari juru fotografer. Setiap sang juru foto meminta Asa tersenyum. Bagaimanapun gadis ini paling susah tersenyum. Ia benar-benar tidak bisa melakukannya. Itu sangat sulit untuk ia lakukan walaupun terpaksa.

"Ca, senyum. ini pemotretan berasa lo sendiri dari tadi," pinta Keci yang baru saja melihat hasil jepretan Asa yang ke tiga kali.

"Gue gabisa senyum. Susah," timpal Asa sembari merapikan rambut.

"Iya bayangin aja nanti senyum."

"Bayangin apa?"

"Ya ... bayangin kalo lo jadian sama Brian."

Asa membenarkan anakan poninya dan kemudian melihat malas ke arah Keci.

"Bayangin ada babi di depan lo Ca yang lagi kecepirit."

Tanpa berdosa ia  melihat Keci. Dan gadis yang ia tatap, mengerutkan dahi. "Lo ngapain liatin gue."

"Lah, lo yang sekarang di depan gue. Beda banget sama babi di rumah gue."

"Lo pikir gue Jysa gitu. Si Babi pinky. Cih. Najis."

Asa menghela napas. Beranjak berdiri dan berjalan ke arah sang fotografer sembari melihat beberapa hasil potretannya.

"Foto lo enggak ada yang senyum," ujar Keci yang bergabung untuk melihat hasil pemotretan milik Asa.

"Foto lo enggak ada yang senyum," ujar Keci yang bergabung untuk melihat hasil pemotretan milik Asa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ASAVELLA [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now