Asavella 🍁58

66.7K 5.7K 228
                                    

Berulang kali sosok Asavella menatap tangannya yang terlihat digenggam hangat oleh sosok laki-laki yang ia sukai sedari dulu. Seraya bagaimana dengan tangan lain yang membawa sepasang sepatu—berjalan pada pasir basah diikuti adanya ombak kecil serta cuaca yang kali ini berpihak pada dua denyut nadi yang tengah bersatu.

Gradasi langit ungu pendar di perpaduan dengan warna merah muda sedikit merah. Awan-awan tipis tertata rapi pada langit ditambah sang kirana yang akan berpamitan dan sang rembulan yang akan tengah menyapa.

“Di sini.” Monolog Brian melihat kaki mereka terkena ombak kecil laut yang tenang.

Yah. Sosok Yuga Claudius mengajak sosok Asavella pada pantai perawan di mana lokasi tersebut berada di Pulau Pari, Kepulauan Seribu.

Pantai itu begitu cantik. Tatkala kecantikan Asavella menggunakan dress berwarna putih tulang selutut—menyatu pada alam yang mereka datangi. Yuga bisa melihat bagaimana senyum tipis Asavella terbit ketika jemari-jemari kakinya yang terlihat banyak bekas luka bermain-main kecil bersama lautan.

Kekehan kecil terdengar ketika Asavella lompat-lompat kecil seakan gadis tersebut menikmati suasana dan bermain-main dengan lautan yang tenang. Genggaman rela pendar untuk bisa melihat Asa mengekspresikan kebahagiaan. Sedangkan sosok laki-laki—yang memakai kemeja satin putih dengan celana jeans selutut hanya melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Ini bukanlah idenya untuk ke pantai tapi ide seseorang. Ia merogoh saku pada kemeja kanaknya dan membuka selembar kertas lusuh. dan seseorang itu tak lain adalah Brian Claudius. laki-laki pemilik mata teduh dengan diri yang rela menjadi payung untuk gadis pecinta hujan.

kertas lusuh berwarna sedikit kekuningan itu bertulis. LIST BIAN UNTUK LANGIT DI TAHUN 2020.

1.       Membawa ke pulau seribu, pantai perawan saat hari ulang tahunnya.

2.       Bermain bunga api di pantai.

3.       Makan bakso terus melakukan Aquarium Date dan Gramedia Date.

4.       Beli Bunga dan mengabadikannya dengan foto no face no case.

5.       Menjadikan Langit orang yang paling diirikan semua perempuan.

Tatapan sayu laki-laki tersebut pada selembar lusuh itu ia temukan kemarin malam ketika ia tengah berbenah merapikan kamar milik saudara kembarnya. Itu adalah list lama sosok yang sudah tidak ada.

Dan memutar ulang memori, Yuga Claudius Permana yang menyamar menjadi Brian Claudius Permana pernah melakukan perbincangan satu hari sebelum sosok Brian harus berpulang.

“Mas!” panggil Brian yang berlari tak memperhatikan jalanan untuk menghampiri Yuga yang tengah duduk di teras halaman rumah seraya meraba buku. Ya! laki-laki tunanetra itu tengah membaca buku braille.

“Aduh!” racau Brian merintih sakit karena tulang betisnya terbentur keras kursi kayu. Mendengar itu, Yuga membuang buku—meraba—beranjak berdiri berhati-hati. Tanpa tongkat ia mencari suara asal kembarannya.

“Gue bilang hati-hati ya, hati-hati. Apa yang sakit?” tanya Yuga meraba tubuh Brian pada bagian kaki.

“Enggak ada mas, lagian cuma kebentur doang. Perhatian banget Mas sama Bian, udah maafin Bian yah gegara kemarin beli kucing terus masukin ke kamar, mas?” goda Brian dan mengajak Yuga kembali duduk pada teras rumah.

“Tunggu lo mati. Gue maafin lo,” ketus Yuga yang menatap Brian walaupun dia tidak bisa melihat wajah kembarannya.

"Lo tau gue alergi kucing," keluh Yuga. "Jangan bilang hasil nabung tahun lalu buat beli kucing?"

ASAVELLA [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now